My name

Selasa, 14 Desember 2010

My Journey

Met sore diary...lama juga ga curhat sama kamu. Hari ini aku mo cerita tentang perjalananku yang baru aku lakukan 20 menit yang lalu. Sebenarnya perjalanan ini adalah perjalanan yang biasa aku lakukan tiap mingunya yaitu perjalanan dari Pule ke Trenggalek. Bagi yang belum tau Pule akan sedikit aku ceritakan. Pule adalah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Ehm kalo semisal kalian pergi ke Trenggalek trus bertanya Pule itu mana? tentu orang akan menjawab dengan tersenyum  "Wah Pule itu juuuuuaaaauuuuhhhh (jauh maksudnya lebay.com) ndeso poll (Desa sekali)". Sebenarnya tidak sejauh itu, dari Kota Trenggalek sekitar 27 Km kalau ditempuh lewat jalur umum dan sekitar 60 menit untuk mencapainya. Tetapi ada jalan tembusan yang bisa menghemat waktu 15 menit jika menempuh jalan tersebut. Jadi Pule Trenggalek bisa ditempuh sekitar 45 menit. Dan untuk sebutan Ndeso ya relatif se. Aku bilang relatif karena internet juga sudah menembus sana, remajanya juga aku lihat juga ga kalah dengan remaja Trenggalek dari segi penampilan. Trus kalo soal kemampuan akademik banyak juga anak dari Pule yang dapat sekolah di sekolah favorit di Trenggalek bahkan untuk Lomba Matematika tingkat SD beberapa tahun lalu juga dimenangkan anak Pule sampai dibawa ke tingkat Propinsi.... so??? menurut kalian gimana ya relatif. Dari segi kondisi fisik memang sih kecamtan Pule merupakan pegunungan. Cukup tinggi dan udaranya bisa sangat dingin dan itulah yang sangat menyenangkan bagiku, sangat cocok jika digunakan untuk melepaskan kepenatan dari aktivitasku di Trenggalek.Ehm serasa punya vila kayak di Batu....hehe

Okey kembali ke topik awal. Semenjak hari Senin aku sudah berada di Pule kebetulan aku tidak mendapat tugas menjaga ujian untuk hari Senin dan Selasa jadi aku buat untuk istirahat di Pule. Sangat menyenangkan rasanya bisa pulang tetapi  karena ada suatu hal aku harus kembali hari ini. Bener-bener malas rasanya mau berangkat apalagi salah satu teman tadi menelfon dan bilang akan menggantikan jaga besuk pagi sedang saya mendapat jaga siangnya. Andaikan tidak karena kepentingan yang amat sangat penting aku akan merasa sangat beruntung sekali. Tetapi sekali lagi dengan berat aku harus mengemasi barang-barangku. Ibu memandang iba saat dengan gontai aku melangkah ke kamar mandi. Apalagi aku dalam kondisi kurang sehat sejak kemarin. Kemarin perutku yang sakit bukan main hari ini ganti kepalaku yang rasanya bawa beban 1 ton. Bapak yang saat itu pulang untuk makan siang dari kantor pun bicara "Opo sampeyan tak terne nduk?" aku menjawab "Mboten pak mangke alon-alon mawon". "Yo wis yen ngono ati-ati mengko yen wis teko nggalek ojo lali sms, bapak nyang kantor maneh?"kata bapak aku pun mencium tangannya sambilmenjawab "Nggih pak". Bapak pun berangkat ke kantor lagi. Setelah beberapa saat berkemas akhirnya aku pun pamit ke ibu sambil mencium tangan dan dibalas dengan ciuman di pipi seperti yang biasa dilakukan ibu ketika aku mau berangkat kemana pun.

Kondisi jalanan ya tetap seperti biasa tetapi yang menarik kali ini adalah aku sangat menikmatinya. Dimulai dari keberadaan sebuah rumah yang dalam kondisi masih tahap pembangunan yang waw lumayan megah..aku sempatkan untuk mengamatinya. Tangga di bangun dengan desain berputar, tiang penyangga cukup tinggi dan kombinasi cat nya yang memakai warna putih dan gold membuat rumah itu cukup mengagumkan. Sayangnya rumah itu berada pada lahan yang terletak di tikungan yang cukup tajam jadi orang akan sulit mengagumi rumah itu lebih lama tanpa kehilangan konsentrasinya hehe..

Setelah mengamati rumah mewah yang masih dalam pengerjaan 80% itu pandanganku beralih pada lahan yang biasa sebagai tempat pembibitan cengkeh. Aku melihat bibit cengkeh sudah banyak berkurang tinggal beberapa saja yang masih berada disana. Dengar-dengar puluhan ribu bibit cengkeh itu disediakan bagi penduduk setempat oleh sebuah pabrik rokok yang apa namanya aku sendiri kurang tau. Ingatanku melayang ke beberapa 20 tahun lalu. Saat itu harga cengkeh sangat luar biasa. Kecamatan Pule cukup berjaya pada saat itu. harga bisa mencapai 70rb per kg. Uang 70rb pada tahun itu sangat berharga bahkan gaji PNS masih sekitar 200rb. Jadi bisa dibayangkan betapa jaya nya petani cengkeh saat itu. Aku juga masih ingat dulu iseng-iseng ngumpulin bunga cengkeh yang ada dibawah pohon saat bapak memanen, aku keringkan dan aku jual setelah 3 ons dan dapat uang yang lumayan saat itu untuk beli es dawet dengan teman-teman (Secara aku dulu ngga boleh minum es oleh bapak/ibuk makanya bangga bisa beli es tanpa minta uang kepada mereka meski akhirnya mereka terpaksa harus beli obat karena aku sakit setelah meminumnya hehe). Nah setelah harga cengkeh turun drastis sampe mencapai 1000 rupiah per kg petani sangat marah dan menebang seluruh pohon cengkeh yang dimiliki. Dan dampaknya sekarang saat harga cengkeh mulai naik lagi jarang petani yang memiliki cukup banyak pohon cengkeh yang dapat produktif mengahasilkan bunga cengkeh sesuai dengan permintaan pasar. Hal tersebut membuat harga cengkeh semakin naik. Ehm sangat disayangkan......

Okey setelah melamun cukup panjang (jangan ditiru coz mengendarai motor sambil melamun sangat membahayakan begitu kata pak polisi hehehe) akhirnya aku sampai didaerah Ngepeh. Ngepeh adalah sebuah desa di Kecamatan Tugu. Di sana aku jalankan motorku cukup pelan karena selain jalannya yang berlubang dan menghindari kepalaku yang berdenyut-denyut lebih parah lagi view alamnya sangat mengagumkan. andai aku ada waktu pasti aku akan melukiskannya dalam sebuah kanvas. Ehm bukan berarti aku seorang pelukis. Hanya aku pernah 2 kali melukis diatas kanvas. Yang pertama aku melukis seorang wanita bali yang membawa sekeranjang bunga ditangannya (maksudku begitu) cuma karena terkesan seperti kartun 2 dimensi maka guru lukisku memperbaikinya dengan menambahkan shading di berbagai tempat dan hasilnya waw luar biasa (ya mesti ae wong aku melukis 40% nya sedang 60% beliau hehehe). Trus lukisan kedua adalah lukisan pemandangan yang berasal dari imajinasiku hasilnya juga tidak mengecewakan meski lukisan itu cenderung 2 dimensi daripada 3 dimensi (cukup sulit ternyata memberikan shading yang tepat). Nah kembali ke view yang aku lihat...ehm tak henti-hentinya aku mengucapkan Subbahanallah atas segala keindahan di depan mataku. Gunung-gunung berjajar mengelilingi kota Trenggalek. Bahkan dari tempat itu aku bisa melihat 2 air terjun yang cukup indah. Entahlah itu di daerah mana yang jelas andai bisa kesana pasti menyenangkan. Pernah aku dengan suamiku berkeinginan berhenti sebentar di tempat itu dan melihatnya memakai teropong sayang belum kesampaian karena setiap perjalanan melalui tempat itu pasti selalu dengan kondisi tergesa-gesa.

Setelah melewati jalan yang menukik cukup tajam sekitar 10 menit sampailah aku di desa Tumpuk. Disitu aku melihat ada sebuah Truck yang melintang menghalangi lebih dari separu jalan menurunkan muatannya. Sambil bersungut-sungut aku berhenti karena dari arah berlawanan ada beberapa kendaraan yang melintas. Saat itu aku merasakan kepalaku sakitnya bukan main sampai-sampai aku mengerang dan menepikan motorku beberapa lama. Setelah mereda aku stater lagi motorku dan melewati jalanan Tugu dengan santai. Tiba-tiba dari arah belakang ada motor dengan warna merah dengan kecepatan tinggi menyalipku sekali lagi aku menggerutu pikirku saat itu napa se ga lebih pelan sedikit?

15 menit kemudian sampailah aku di rumah mertuaku. Disitulah aku untuk sementara tinggal karena rumah kami masih 30% dalam pengerjaan. Yahc semoga saja 3 bulan kemudian aku dan suami bisa segera menempatinya, karena dirumah baru itu kami ingin mencoba hidup lebih mandiri. Selain itu rencananya aku ingin mewadahi minat murid-muridku di bidang tari dengan membuka sanggar kecil-kecilan. Dengan harapan dari situ aku bisa mengekspresikan diri dan berkarya di bidang seni amin.....Okey melamun lagi jadinya hehe Setelah mengucapkan salam aku menuju ke kamar dan meletakkan tas. Tak lupa aku buka hp dan mengirim sms ke bapak dan ibu "Pak buk Alkhamdulillah kulo sampun dugi Trenggalek" dan tak beberapa lama bapak membalas "Yo nduk Alkhamdulillah ati-ati". Ehm....ku buka laptop kemudian aku menuliskan kisahku ini dalam diary ini....

Rabu, 01 Desember 2010

Memang ada yang salah dengan Guru SD?

Dear diary.....
Hari ini sekolah mengadakan upacara guna memperingati hari HIV sedunia. Oleh sebab itu kami para guru di anjurkan untuk memakai pakaian abu-abu. Nah saat aku sedang ngobrol asik dengan teman tiba-tiba ada teman lain yang datang langsung menyeletuk "Wah....pake baju abu-abu koyok guru SD ae". wik...mataku langsung membelalak ke teman yang sejak tadi aku ajak mengobrol. Teman ku sentak menjawab dengan pelan "Wah aku kesindir ibuk ku juga guru SD nih...". Aku menggelengkan kepala...memang ada apa dengan pakaian abu-abu? bukannya itu pakaian identitas semua guru? bahkan aku sangat merindukan memakai pakaian itu karena sekarang kewajiban memakai batik 3 hari kerja membuat kami harus memakai pakaian abu-abu 1 hari. Bahkan abu-abu pun kadang diganti dengan baju identitas sekolah. Trus??????so what?????aku ga habis fikir masih ada ya yang berfikiran bahwa guru SD tidak bisa disejajarkan dengan guru SMP atau SMA. Emang mengapa kalau mengajar SD? apa itu berarti mereka tidak lebih intelek dari kita? apa itu berarti mereka berada dalam strata yang paling bawah dalam profesi guru?ckckck.......jika masih berfikiran demikian aku sungguh sangat prihatin.

Masih ingat dulu ibukku pernah mengeluh atas kelakuan oknum guru SMP di desaku. Saat upacara korpi (yang dapat dikatakan upacaranya semua PNS tanpa kecuali) deretan ibukku yang semua anggotanya guru SD berbaris didekat barisan guru SMP. Pada waktu itu salah satu guru SMP ada yang terlambat, kebetulan beliau tidak mendapat barisan sedang barisan ibukku masih sisa 1. Ibukku bilang "Monggo bu silahkan di isi" sebenarnya beliau sudah mau mengisi tetapi salah satu temannya berbisik dengan suara yang cukup keras untuk didengar semua orang "Itu tempatnya guru SD, yang SMP sebelah sini, nanti panjenengan dikira guru SD hahaha". tertawanya sangat sinis dan menyakitkan guru SD yang mendengarnya. Padahal itu upacara korpri seharusnya ga ada penggolongan-penggolongan demikian. Bukankah semua anggota korpri?.Bahkan adalakanya aku mendengar guru SMP atau SMA bilang "ooo ancene guru SD pantesan..." Kalimat itu sering sekali aku dengar diary bahkan beberapa hari terakhir ini. Mengingat hal tersebut  ibu menasehatiku dengan berkata "Nduk saumpama sampeyan mengko dadi guru SMP utowo SMA ojo dumeh...tetep andap asor karo guru-guru liyane terutama guru SD, eling yen ora ana guru SD ora bakal ana bocah SMP utawa SMA". Ya benar apa kata ibukku.......tanpa guru SD mana bisakita bisa seperti sekarang ini?aku selalu berusaha untuk menghargai beliau para guru SD layaknya orangtuaku sendiri.

Nah kembali ke pokok persoalan diary. Penempatan profesi seseorang dalam strata tertentu sangat menyedihkan. Betapa ajaran kolonial Belanda begitu erat terpatri dalam darah daging kita. Menempatkan guru SD distrata paling bawah dari guru-guru lainnya tak jauh beda dengan ajaran kolonial Belanda dimasa lalu.Berarti secara tidak langsung jiwa penjajah ada dalam diri kita yang masih berpandangan demikian. Bahkan di intern guru SD sendiri kadang juga terjadi penstrataan tersebut suatu misal: Guru yang mengajar kelas 4,5,6 dikatakan guru yang mengajar kelas tinggi. sedangkan kelas 1, 2 dan 3 mengajar kelas rendah. Adanya istilah tinggi dan rendah itu menurutku sangat mengganggu. Mengapa harus ada kelas tinggi dan ada kelas rendah. sehingga tidak sadar akan membuat penggolongan tersendiri.Guru yang mengajar kelas tinggi akan merasa lebih cerdas dari guru yang mengajar kelas rendah. Menurut ku istilah itu harus dihapus. Cukup dikatan guru SD begitu saja agar tidak adanya jurang yang memisahkannya.

Coba diary kita analisa dulu, awal terbentuknya siswa bisa membaca, siswa bisa menulis, siswa bisa berhitung dengan baik dan benar dari mana? awal terbentuknya berilaku siswa sopan santun saling menghormati dan menghargai teman darimana?Guru SD memiliki jasa dan andil yang sangat besar dalam membentuk intelektual dan karakter dari seorang siswa. Jadi sangat tidak layak dikatakan guru SD di tempatkan dalam strata profesi guru di paling bawah. Bagi siapapun yang masih menganggap guru SD berada di strata profesi paling bawah segeralah sadar bahwa tanpa mereka kita tidak akan memiliki siswa seperti sekarang ini...

Selasa, 23 November 2010

Penyakit hati

Dear diary….seperti biasa di hari selasa aku selalu mempunyai banyak waktu untuk sekedar mencoret-coret halamanmu dengan segala unek-unek dalam fikiranku.
Dari judul yang akan aku kupas hari ini tentulah kita sudah tidak asing lagi kan diary…?? Entah disadari ataupun tidak kita juga pernah menderita penyakit  tersebut. Lalu apa sih sebenarnya penyakit hati itu? Apakah penyakit yang menyerah organ hati seperti Hepatitis C dan B yang yang diakibatkan virus. Ehm kalo itu sih bukan bahasan kita kali ini. Tapi lebih menekankan pada penyakit hati yang terkadang secara fisik ga berpengaruh secara langsung tetapi sangat berimbas pada psikologis kita. Alasan aku menulis ini pun berdasarkan realita yang sering menyinggungku akhir-akhir ini. Aku menjadi salah satu korban akibat dari orang yang memiliki penyakit tersebut. Dan aku menulis ini lebih pada untuk mengingatkanku agar penyakit-penyakit itu tidak menghinggapiku.

Okey kita mulai diary........

Menurut guru agama SMA ku dulu Mr.Tamsir (hehe aku masih ingat sama beliau) penyakit hati ada: 6 yaitu:
1. Iri hati
2. Dengki
3. Hasut
4. Fitnah
5. Buruk sangka
6. Khianat

Nah coba kita liat dari keenamnya mana yang kita pernah merasakan??? Khekehe……(ssstttt rahasia). Tidak munafik diary tentu kita pernah mengalaminya merasakan walau kadang tidak terungkapkan. Seperti penyakit yang aku kupas hari ini : Iri hati!

Iri hati adalah penyakit yang membuat orang selalu sinis dengan keberhasilan orang lain. Orang itu tidak pernah merasakan kesenangan jika orang lain berhasil, dikagumi orang atau mendapatkan prestasi yang diinginkan. Secara tidak sadar orang yang memiliki penyakit ini akan selalu mendoakan orang yang menjadi target  tidak berhasil, gagal, hancur dan lebih buruknya tertimpa musibah…Naudzubilah..!!!  Tetapi secara disadari atau tidak orang yang memiliki penyakit ini akan selalu  memonitor “taget”. Sedang apa dia? Apa  yang dilakukan hari ini?dan terus mengikuti gossip perkembangan si “target” tersebut. 

Adapun secara visual aku amati cirri-ciri orang yang memiliki penyakit ini adalah : wajah selalu terlihat cemberut, sinis, senyum tidak ikhlas dan saat berbicara selalu ketus satu hal dia sangat sulit tertawa. Aduh kalo sudah berhadapan dengan orang yang seperti ini diapakan ya….?? Udah melawak di depannya tetap saja lelucon itu ditanggapi dengan sinis jadi pembicaraan terkesan garing dan dipaksakan. Kalo dah begitu lebih baik mundur saja lah ga usah diterusin berbicara.  

Penyakit iri hati ini akan memicu penyakit hati lain. Suatu misal dia akan berfikiran bagaimana bisa menghancurkan keberhasilan “target” dengan berbagai cara baik secara “gentle” atau bahkan seperti layaknya seorang pengecut nah itu namanya penyakit  Dengki. Saat orang tersebut sudah ingin menghancurkan target maka dia mengasut orang terdekat dari “target” agar kepercayaan orang-orang disekitar “target” berkurang akhirnya mulailah si target merasakan adanya fitnah atau ungkapan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dampak dari fitnah bisa besar bisa juga kecil bagi si “target”.  Jika berdampak kecil maka target akan bisa langsung berdiri kembali dan mengabaikannya akan tetapi kalau berdampak besar maka bisa jadi si target akan kehilangan kendali dan ikut terseret memiliki penyakit hati tersebut…sekali lagi Naudzubillah….!!!
Nah diary…aku sangat heran melihat orang lain yang tidak merasa bahagia atas keberhasilan dari seseorang. Mengapa sih  jika orang lain sukses? Toh kesuksesan itu tidak membuat orang tersebut terjatuh? Toh kesuksesan itu juga hasil dari kerja keras mereka. Pernah aku dengar istilah “Rumput tetangga itu lebih hijau dari rumput sendiri” (emangnya kambing makan rumput? Hehehe) maksudnya adalah kalo kita melihat dengan kacamata kita sendiri kita akan melihat hidup orang lain jauh lebih sempurna dari hidup kita. Padahal tidaklah demikian adanya. Kita bisa mengubah cara fikir kita menjadi biarlah rumput tetangga di sana hijau toh kita juga bisa membuat rumput kita lebih hijau dengan usaha kita. Nah kalo  bisa berfikir demikian itu berarti kita bisa mengolah rasa iri itu menjadi motivasi kita agar menjadikan hidup lebih baik. Akan tetapi janganlah kita selalu melihat orang yang berada diatas kita sebagai tolok ukur kehidupan kita karena ada istilah “Matahari itu bisa membuat kita buta jika kita memandanginya terus menerus. Bersyukur dengan apa yang telah kita miliki aku rasa itu lebih bijaksana.
Dulu diary ada seorang teman menasehatiku tentang hal ini. Aku masih ingat saat itu aku mengantarkan undangan kegiatan tahunan UKM (unit kegiatan  mahasiswa) diseluruh fakultas dikampusku. Saat itu perjalanan ke gedung MIPA, secara tidak sadar aku mengeluhkan udara yang sangat panas dan aku lupa tidak memakai payung untuk melindungi kulitku. Terlontarlah penyesalankuyang mungkin dinilai oleh orang lain adalah ketidak puasanku atas apa yang aku miliki secara fisik. Aku akui saat itu memang aku gadis manja yang sangat menjaga penampilan. Salon adalah tempat favoritku menghabiskan uang yang seharusnya aku gunakan untuk makan makan bergizi tiap harinya (aku rela hanya makan tahu tempe asal tidak kehilangan indahnya rambut dan cerahnya kulitku hahaha….secara memang aku lebih suka menjadi vegetarian kok) jadi berat badan 40 kg adalah berat badan maksimal yang aku miliki. Saat aku mengucapkan keluhanku temanku tersenyum lalu berkata “Fril coba lah kamu jangan terus menatap matahari” aku terbengong mencerna kalimat temanku jawaban bodoh aku ucapkan “Lha sapa yang mau menatap matahari??? “. Dia tersenyum lagi dan berkata “itu hanya ungkapan fril aku Cuma mau bilang apa yang kamu miliki sekarang ini sudah sangat lebih daripada orang lain miliki? Mengapa kamu tidak bersyukur? Jangan kamu menjadikan orang diatasmu tempat kamu berkaca. Cobalah melihat ke bawah masih banyak orang yang ingin seperti dirimu tapi mereka tidak mampu”. Waktu itu aku menanggapi dengan sedikit gundah lalu aku bertanya “Maksudmu sikapku berlebihan begitu?” dia tidak menjawab dan hanya tersenyum. Dan terus dia aku tanya "jadi sikap temen-temen selama ini banyak yang ga ramah itu gara-gara sikapku?" dia tetap tidak menjawab dan hanya tersenyum "cobalah tahan dirimu..." hanya itu yang terlontar saat kami memasuki kantor fakultas.
Oh god… baru aku sadari kalau memang sikapku kadang berlebihan…ambisiku terhadap suatu hal terkadang membuat orang lain menjadi eneg. Nah sekarang ini idelaisku lah yang mungkin terlalu menggebu-gebu sehingga orang melihatku selalu dengan tatapan sinis….okey…okey aku ga mau dianggap orang sebagai pemicu penyakit hati orang. Mungkin agar bisa berefleksi diri aku akan melihat orang disekitarku, aku akan lebih berhati-hati dalam bergaul, dan yahc tidak selalu kita harus menatap matahari meski kita kdang kita perlukan untuk memacu motivasi dan semoga aku sekarang besuk dan kelak tidak memiliki penyakit tersebut. Ya Allah lindungilah hamba jauhkan hamba dari penyakit mengerikan tersbut….Amien….

Senin, 08 November 2010

Aku dan Bunga-bunga ku....^_^

Dear diary.....
Tentu udah pernah denger dong tentang bunga krisan? Bunga krisan atau bunga Seruni merupakan bunga favoritku. Bunga krisan memiliki nama ilmiah : Chrysanthemum indicum L.Bunga ini berasal dari famili keningkir atau Asteraceae. Nah alasanku posting tentang krisan kali ini adalah karena aku selalu merasa ada semacam "chemistry" jika memandangnya. Bunga yang kerap menghiasi acara pernikahan ini sebenarnya memiliki arti persahabatan yang sejati. Diambil dari filosofi bentuk bunganya yang memiliki begitu banyak mahkota dengan berbagai macam ukuran yang bersatu dan bersumber dari kelopaknya yang besar. Maknanya, apapun perbedaan yang ada, jika memang hatinya telah terpaut dalam sebuah persahabatan, maka selamanya akan tetap bersatu (Annisa Mustika: 2010)

Bunga ini memiliki warna yang sangat beragam, antara lain: putih, kuning, pink, hijau, merah, salem dan oranye. Otomatislah warna kesukaanku kuning.

Tanaman sangat cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian antara 700-1200 di atas permukaan laut (dpl). Untuk daerah yang curah hujannya tinggi, penanaman harus dilakukan di dalam bangunan rumah plastik, karena gak tahan terpaan air .Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26 derajat selsius. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat celsius. Berarti kalo di Trenggalek bisa ga ya di tanam? sayangnya ketinggian daerah trenggalek adalah 0 - 690 m dpl. Jadi ga bisa di buat budidaya tanaman krisan tersebut. Ketinggian dan suhu yang ga cocok bisa menyebabkan bunga krisan tidak dapat tumbuh secara optimal.

Akan tetapi diary ga da salahnya se menanam sebatang atau dua batang tanaman krisan. Jika ingin menanam bunga krisan yang hanya untuk mengisi taman maka ada beberapa tips yang bisa di gunakan ini aku intip dari blognya ibu jempol

Berikut caranya:

Jika berupa stek maka caranya potong tangkai bunga krisan 5 – 7 cm,  beri hormon perangsang tumbuh (contohnya Rootone) terus tancepin di pot, biarkan sebelas harian juga udah tumbuh akar dan bisa dipindahkan ke pot atau ke pekarangan rumahmu.

Jika dari benih ./ biji yg dibeli dlm sanchet. Semaikan biji pada media sekam, pasir, tanah berhumus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Agar media terbebas dari bakteri pembusuk, kukus media sebelum digunakan. Siramin teratur, ngasih pupuk sbb : pada masa pertumbuhan (hingga dua bulan) beri pupuk lengkap seperti gandasil, hyponex atau complesal dengan kadar nitrogen tinggi. Ketika tanaman menampakkan kuntum bunga, gunakan pupuk dengan kadar P (fosfat) tinggi untuk merangsang munculnya kuntum bunga., 3 bulan kemudian sudah bisa menikmati bunga yang indah

Nah itu tadi about bunga krisan. Pingin diary nanam bunga itu....kalo dah ada waktu n kesempatan ingin rasanya menyulap halaman rumah jadi sebuah taman....tapi kendalanya waktuku ga banyak di Pule. Hem...bercita-cita ajah punya rumah sendiri n punya taman mungkin akan aku isi dengan beberapa bunga favoritku seperti
1. bunga krisan kuning dan putih,











2. bunga mawar kuning (kalo bunga satu ini aku udah punya dirumah ini bunga favoritku no 2 setelah krisan nanti aja aku kirim postingnya lagi),













3. bunga Hisbiscus rosa-sinensis aku pilih warna merah ajah sama putih,








4. bunga bakung atau atau Lilium cuma kalau di Trenggalek hidup ga ya bunga ini? kalau dipule bisa tumbuh dan berbunga dengan indah akan tetapi jika ditrenggalek aku jadi sangsi apa bisa?










5. Untuk jenis tanaman lindungnya aku suka pohon cemara. dan dikasih hamparan rumput...ehm....asik juga.

Lhah....kok jadi berkhayal...emang seberapa luas se tamanku? dan seberapa besar rumah impianku itu hwahaha.....masih dalam angan-anagan.....but anyway gpp se semoga aja bisa jadi kenyataan amin...^_^....

Selasa, 02 November 2010

Wong jawa ora "njawa" ni

Dear diary....
Kalau kita jalan-jalan di pulau dewata kita akan merasakan betapa kentalnya budaya mereka. Seakan sulit tergeser meskipun mereka secara langsung bersinggungan dengan turis dari berbagai negara yang menawarkan kemajuan teknologi dan gaya hidup yang berbeda. Coba kita amati dimanapun mereka tidak malu memakai baju adat bangga malah. Pertanyaanku mengapa ya mereka dapat terus mempertahankan kebudayaannya? posting ini aku ga akan membahas budaya Bali diary...aku akan lebih membahas budayaku sendiri yaitu budaya Jawa.

Coba diary kita tengok lingkungan sekitar kita, banyak sekali pergeseran yang nampak kasat mata. Seperti sudah berkurang nya seseorang memakai bahasa Jawa sesuai dengan anggah ungguh. Seperti seorang anak yang memakai bahasa kromo halus pada ortu mereka. survey di kelasku saat aku tanya berapa anak yang dirumah memakai bahasa Jawa "Kromo" kepada orang tuanya? dan yang mengangkat tangan hanya 1 dari 36 siswa. Begitu pula di kelas lain. Bahkan kadang aku geli sekaligus gemes juga mendengar bahasa anak-anak yang memanggilku seharusnya "panjenengan" jadi "pean" atau "sampeyan" bahkan parah lagi ada yang yang manggi "kowe" aduh...pingin tak cubit aja itu anak. Akhirnya aku selalu bilang pada mereka jika disekolah kalau mereka memang tidak bisa bahasa kromo lebih baik memakai bahasa Indonesia saja karena rasanya risih banget kalau dengar ucapan mereka yang amburadul.

Yahc memang ada anggapan kalau memakai basa Jawa Kromo di lingkungan keluarga dapat membuat si Anak maupun si ortu akan memiliki jurang dalam hal kedekatan satu sama lain. Benarkah itu? relevan kah? Kenyataannya itu tidak aku alami. Aku di biasakan memakai bahasa Kromo untuk orang yang lebih tua terutama orang tuaku sejak umur 6 tahun atau sejak aku menginjakan kaki di bangku SD. Dan dalam pendidikan keluargaku selalu memegang teguh anggah ungguh bahasa. Setiap aku salah mengucapkan aku selalu diperingatkan. Kenyataannya tidak ada secuil pun rasa jauh dari orang tuaku. Tidak ada jurang yang memisahkan kedekatan kami kecuali saat aku masih remaja dulu dan itu wajar karena psikologi remaja yang cenderung ingin menutup diri. Akan tetapi terlepas dari itu keakrabanku dengan orang tua tidak kalah dengan yang setiap hari berbahasa "Ngoko" dengan orangtuanya katanya se biar seperti teman. Nah anggapan ini yang sepertinya membuat adanya pergeseran. Pernah mengamati ga diary seorang anak yang marah pada orang tuanya misal dengan bahasa "Ngoko" akan sangat kasar jika berbicara akan tetapi seorang anak meskipun sedang marah atau menangis memakai bahasa "Kromo" tidak akan ada yang tersakiti. si anak akan dapat mengendalikan kata-katanya sedang si orang tua pun tidak akan terbawa emosi karena kata-kata kasar dari si anak. Betul ga????? hehe karena itu aku alami diary jadi aku rasa itu relevan.


Nah kembali ke pokok bahasan. Ada beberapa filosofis jawa yang sangat baik untuk di terapkan dalam kehidupan kita. Dari sebuah buku yang aku baca, memang salah satu filosofis orang jawa adalah "nrimo ing pandum"  arti nya dapat menerima segala kenyataan yang ada dengan ikhlas dan sabar dan itu menggambarkan bahwa masyarakat jawa adalah masyarakat yang cukup terbuka dan Agamis. Yang ada sekarang termasuk yang nulis diary ini (ngaku hehe...) terkadang tidak dapat mesyukuri baik hal kecil maupun hal besar yang telah di anugrahkan Allah pada kita semua. Kita cenderung menuntut dan tidak puas kadang mengeluh dengan apa yang kita capai sungguh memalukan ya??? ^_^. Selain itu juga ada filsafat "Alon-alon tur kelakon" yang artinya kita jangan gegabah dalam bertindak. Sebelum bertindak kita harus berfikir baik tidaknya agar kita mendapat hasil yang maksimal. Akan tetapi seperti yang aku katakan tadi bahwa sudah jarang masyarakat yang memegang tegus filsat yang satu ini. Hal ini di buktikan semakin banyaknya segala hal dengan merk "Instan". Misal makanan instan, minuman instan, rumah instan,pendidikan instan,  ijazah instan, bahkan pendamping instan Astagfilullah.....(>.<)

Memang diary tidak disanggah segala yang instan dapat menghemat waktu dan sangat efisien termasuk aku kadang juga menyukai yang instan kecuali instan yang terkhir aku bilang (pendamping instan maksudnya) hahaha.....tapi diary sebentar kita tengok semua yang bersifat instan itu apakah ada efek sampingnya??????
Dan ya banyak sekali efek samping dari yang serba instan makanan dan minuman banyak yang mengandung pengawet yang menimbulkan berbagai penyakit yang sangat meresahkan akhir-akhir ini. Dulu masyarakat yang masih memegang filosofis jawa tersebut tentu tidak akan memakai pengawet baik untuk makanan ataupun minumannya. Meski harus memasak berjam-jam tapi mereka akan menyuguhkan makanan yang lezat dan merupakan makanan organik jauh dari segala pemicu penyakit.

Okey diary....kita memang tidak bisa menolak datangnya kemajuan teknologi yang menghantam bertubi-tubi bagai tsunami yang memporak porandakan dasar kejawen kita yang merupakan masyakat adi luhung berbudi pekerti, tepo sliro dan suka bergotong royong. Jiaaaah.......gemes aku diary kalau aku bersinggungan dengan orang yang sangat jauh dari identitas dirinya sebagai asli trah jawa (maaf bukane rasis) misal rasa "tepo sliro" sekarang berganti denga rasa "tepo awkku dewe" (ini istilah ku saja diary hehe...) artinya yang penting aku senang enjoy....kamu terserah....EGP (Emang Gue Pikirin) gitu istilahnya. Ya mo gimana diary kita hidup kan bermasyarakat yo ndak bisa kan kita hidup individualisme?????tanpa memikirkan perasaan orang??? kalo dah seperti itu aku selalu berkata dalam hati "Pancene wong jowo ora "njawa" ni " hahaha.....stt... ini hanya unek unek ku diary coz aku semakin prihatin dengan budaya jawa yang semakin tergeser. Aku semakin tertarik mempelajari filosofis jawa yang begitu keren gitu menurut istilahku.....

Okey diary cukup segini dulu posting ku....

Jumat, 29 Oktober 2010

Pagiku yang kurang beruntung

Ehm pagi ini aku kurang beruntung diary….
Bangun terlambat  dan bener-bener terlambat. Saat ku buka mataku ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.30 WIB. Gila ga pernah aku tidak pernah sekalipun bangun sedemikian terlambatnya kecuali saat  liburan dan tidak menunaikan sholat. Secepat kilat aku bangun dan berlari ke kamar mandi di iringi tatapan heran dari orantuaku. Setelah aku tunaikan sholat subuh yang yahc semoga saja di terima karena aku lihat langit sudah demikian terang aku mandi dengan itungan detik. Dan melakukan persiapan lain dengan tergesa-gesa pula bahkan untuk mencari peniti jilbab pun sampai menumpahkan seluruh isi kotak asesorisku.
Fikiranku melayang mengingat-ingat apa penyebab keterlambatanku adan aku ingat bahwa keterlambatanku ini disebabkan karena banyaknya pemikiran yang muncul mengganggu tidurku. Semakin dewasa seseorang semakin banyak permasalahan yang ada dan sangat aku sadari itu. Entah tentang karir dan pekerjaan, atau permasalahan yang lain. Kebiasaan ku diary saat aku akan tidur aku selalu berfikir apa yang bisa aku lakukan esok hari? Bisakah aku memebrikan sesuatu yang berguna untuk anak didikku? Sudahkah aku bisa memberikan itu? Diterimakah aku sebagai fasilitator mereka dalam mendapatkan ilmu? Mengapa banyak siswa yang tidak memperdulikan nasibnya dengan membiarkan mereka terperangkap dalam kemalasan untuk belajar kurang kah aku dalam memberikan motivasi dll. Pemikiran itu selalu muncul dan menghantarkan aku dalam mimpiku. Sayang tadi malam aku terlalu keras berfikir juga karena kebimbangan akan masa depanku akankah aku tetap mengajar di kota yang semakin hari semakin aku nikmati atau aku kembali ke desa dan mulai membangun lagi dari 0?. Seperti yang telah aku posting kemarin bahwa kedua orang tuaku menginginkan agar aku bisa kembali kedesa. Dan itu adalah rencana awalku untuk kembali ke desa. Tetapi saat aku telah menikmati semua enjoy karena aku telah berada di antara anak-anakku aku merasa sangat berat meninggalkan apa yang aku rintis dan aku mulai. Kebimbangan yang sangat mengganggu tiap malam-malamku.
Setelah aku rasa persiapan perlengkapan untuk mengajarku selesai   kesialan ku belum berakhir aku ingat hari ini aku akan mengajar ekskul tari. Ekskul ini sudah di mulai sejak 1 bulan lalu. Alkahmdulillah peminatnya cukup banyak sekitar 34 siswa perempuan semua. Untuk mengefisienkan waktu aku bagi menjadi 2 gelombang yaitu pukul 11.30 – 12.45 WIB untuk siswa kelas XI dan kelas XII sedang kelas X karena jumlahnya paling banyak aku jadwalkan pukul 14.00 – 015.30 WIB. Aku cukup senang dengan antusiasme mereka aku amati semoga akan terus berlanjut meski sebenarnya aku ingin mengajari mereka satu persatu akan tetapi tidak mungkin aku lakukan karena jumlah mereka yang banyak. Tapi aku tidak mau mereka patah arang aku selalu berusaha memotifasi akan semangat mereka tetap tumbuh.
Aku melihat ke almariku….Oh god aku belum persiapkan baju gantiku….dan semua kusut…..ah dengan berlari aku menapaki tangga dan mensetrika bajuku. Jam menunjukkan pukul 06.55 WIB. Sudah pasti aku terlambat. Alkhamdulillah disela-sela ketidak beruntunganku itu Allah masih membantu dengan memberikan lampu hijau disetiap perempatan yang aku lewati sehingga memperlancar jalanku ke sekolah. Sesampainya ditempat parkir aku langsung berjalan dengan tergesa-gesa ke kantor untuk tanda tangan aku lirik jam menunjukkan pukul 07.05 WIB aaaahhhhgggg……….itu membuatku semakin frustasi….dan saat aku memasuki ruang kantor ternyata my big bos menunggu disana meski dengan senyum ramah tetap tidak mengobati rasa frustasiku. Selama ini aku tidak pernah terlambat catat itu dan saat aku terlambat ada head master yang memergokiku meski Cuma 5 menit membuatku menyesali mengapa aku terlambat? Penyesalan yang mendalam bukan karena ada beliau tapi karena aku tidak bisa mempersiapkan diriku dengan baik. Sampai di kelas absensi ketinggalan. Lengkap sudah penderitaanku hari ini.
Yahc semoga saja ketidak beruntunganku tidak berlanjut sampai siang cukup hanya dipagi hari ini saja. Kesemuanya aku tau karena ke tidak siapanku dalam mempersiapkan segalanya. Dan itu menjadikan refleksiku kedepannya agar bisa lebih baik. Terlambat berarti sama dengan telah korupsi. Karena aku di percaya oleh pemerintah untuk bekerja tepat waktu. Ehm….aku harus bisa memanagenen waktu agar kejadian hari ini tidak terulang.

Selasa, 12 Oktober 2010

"Caping Gunung"

Dear diary.....
Saat aku mendengarkan lagu caping gunung karya Alm. Gesang aku merasakan sesak dalam dadaku. Seperti ini liriknya:
Dhek jaman berjuang
njur kelingan anak lanang
mbiyen tak openi
ning saiki ono ngendi
Jarene wis menang
keturutan sing digadhang
mbiyen ninggal janji
ning saiki opo lali
  • Reff:
Ning gunung tak cadhongi sega jagung
yen mendhung tak silihi caping gunung
sokur bisa nyawang
gunung ndeso dadi reja
dene ora ilangnggone
padha loro lopo
Aku teringat orang tuaku perjuangannya membesarkan ku, menuruti semua ke inginanku, memanjakan dan membanggakanku. Untuk bisa menjadikan aku seperti ini mereka rela hanya makan makanan sederhana....karena aku tau prinsip orang jawa yang selalu di pegang orang tuaku "Urip prihatin bisa ndadekake urip mulyo" yang artinya hidup sederhana bisa menjadikan seseorang berhasil kelak. Dan kurang lebih ceritaku hampir sama dengan lirik lagu itu:

Aku dulu pernah berjanji untuk kembali ke desa untuk membangun desa dengan ilmu yang aku miliki.....dan berkumpul dengan orang tuaku untuk menemaninya. Tetapi setelah semua ada dalam genggamanku....aku dihadapkan dengan karir yang aku rasa kalo aku tetap bertahan disini akan bisa terus meningkat. Bisa dilihat dari jam mengajarku sudah memenuhi tidak harus mencari tambahan seperti temen-temen yang mengajar di desa.aku pun sudah menemukan "iramaku" di skul ku ini....aku sudah bisa beradaptasi dengan segala "kondisi" yang mengejutkankan saat di awal aku bekerja. Aku sudah merasa ada di tengah para siswaku....dengan kata lain i'm enjoy it.

Tapi diary.....aku tau meski ortuku tau aku bahagia jika terus dikota....tapi di dalam hati mereka pasti mengharapkan aku kembali disisi mereka. Bersama membangun desa...dan diary itu tujuan awalku....kemana perginya cita-citaku itu? mengapa aku menjadi sosok yang egois saat dihadapkan pada kenikmatan dan masa depan yang menjanjikan? lupa kah aku dimana aku dilahirkan?bagaimana kondisi pendidikan disana? bagaimana kondisinya yang sekarang hancur karena perkembangan teknologi yang tidak diiringi dengan penerapan yang tepat. Aku tidak berkata : i'm this guy atau akulah orangnya yang bisa memperbaikinya. Tapi andai ada putra daerah yang ikut berperan pasti semua akan lebih baik. Kecenderungan orang jika bekerja di daerah orang lain banyak yang bekerja asal-asalan. asal dapat gaji, asal dapat ceperan. Tanpa memperhatikan kualitas. Meski tentu saja itu ga semua......(maaf kalau menyinggung).

Aku tersadar dengan lagu itu diary.....sungguh kasih sayang orang tua itu begitu besar diary....aku ga bisa mengungkapkannya. Mungkin aku dulu masih terlalu hijau untuk tau.....uang yang aku pergunakan ke klinik kecantikan, ke mall dan ke foodcourt adalah uang dari beliau makan nasi sayur tahu dan tempe setiap hari.....ya Allah....ampuni hamba....meski beliau tau kegiatanku itu semua (karena aku tidak pernah berbohong soal uang aku jujur uang itu di pakai untuk apa itu prinsipku) tentu mereka tidak akan tega melarangnya. Mereka akan tersenyum asal putra kesayangannya tersenyum meski mereka berdiri diatas duri pun. Astaqfirullah....... :'(

Aku terlalu egois....aku terlalu manja....apa yang harus aku lakukan untuk memperbaikinya....meski sekarang mereka sudah bisa bernafas lega karena aku sudah seperti sekarang ini aku tau satu keinginan terbesar mereka agar aku bisa kembali ke desa......menjadi penggerak desa untuk bisa lebih baik dari sekarang...itu keinginan mereka yang tidak terucap lewat kata-kata tetapi terucap lewat mereka memandangku....mengelus rambutku dan menciumku....saat aku pamit di minggu sore untuk kembali ke dalam aktivitasku dikota.
Dari tatapannya aku tau mereka sangat kesepian.....berat melepas kan pelukkannya....berat untuk berkata "Ati-ati yo nduk, kapan sampeyan bali?". Kata-kata yang selalu menyiratkan kerinduan terdalam...dan aku hanya bisa mencium tangan beliau sambil berkata "Nggih buk, pak sabtu sonten kulo wangsul maleh...." Sabtu sore jam 18.00 wib aku selalu baru datang, jam 20.00 wib aku pasti sudah tidak bisa menahan kantukku karena padatnya jam ku di sabtu siang dan minggu jam 17.00 wib aku selalu pamitan lagi....berapa jam aku bisa bersama beliau????

Mungkin hari ini aku lagi sensitif diary....tapi lagu itu benar-benar indah....semoga aku bisa membahagiakan ortu ku suatu saat nanti....memenuhi apa yang beliau harapkan dariku.....

"I love you.....mom...dad...." :-)

Jumat, 08 Oktober 2010

Ternyata Indonesiaku sangat "Kaya"

Dear diary.....
Malam nie aku ingin curhat tentang budaya Indonesia tercinta...Seperti kita tau diary Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat mengagumkan....coba kita chek satu persatu :
1. Seni tarinya
2. Lagu-lagu daerahnya
3. Baju Daerah
4. Adat istiadat
5. Sejarah /dongeng/Asal usul suatu daerah
6. dll
Iseng aja aku pingin menyampaikan unek-unekku meski aku bukan guru seni, bukan seniman sejati melainkan aku hanya penikmat seni yang sangat tertarik terhadap hal-hal yang aku sebutkan di atas. Okey kita kupas mulai dari seni tari
Masalah ini sebenarnya sudah sering aku bahas cuma ni bahasannya beda (kayaknya se...hehe) Seni tari mulai dari ujung Barat hingga ke Timur mulai:

1. Tari Saman tarian yang berasal dari Aceh yang diriringi dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam. Biasanya tarian ini di tarikan dengan duduk oleh sekelompok penari yang jelas harus lebih dari 3 penari dan sangat mengutamakan kekompakan. Salah gerakan wis buyar hahaha....aku lum pernah mencobanya diary mungkin kalo di buat acara keislaman kayak halal bihalal kemarin bagus tuh...kapan-kapan tak cobanya pasti bisa....

2. Tari Serampang 12 tari ini berasal dari melayu menceritakan tentang tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua. Tari ini di bawakan oleh sepasang muda mudi. Menurutku tari ini juga cukup sulit biasa belum mencoba, hehe..... melihat aja tekniknya ehmmmm.......coba ah...nanti download dan di pelajari...

3. Tari Jaipong tari ini berasal dari jawa barat dan ini lebih ke jenis tari pergaulan. Penarinya di sebut Ronggeng. Wih aku paling suka tari ini meski lum mahir (malu lum siap jika di tunjukan ke anak-anak) Tari ini da gerakan silatnya keren baget aku kadang sampe heran penarinya bisa selues itu..."Ndegek, Mendak dan Lincah" itu yang menjadi ciri khas tarian itu. Kadang aku sedih diary kalo ada yang membawakan tarian ini setengah2 seperti ga tenanan gitu (biasanya bukan ronggeng tapi mungkin orang seperti aku yang masih belajar tapi berani tampil di panggung, dan tidak mau total dalam menarikannya)....eman banget keindahannya jadi berkurang. 

4. Tari Gambyong tari ini berasal dari jawa tengah, Tarian ini merupakan tarian tentang remaja putri yang beranjak dewasa. Ada gerakan merias diri, yaitu aktivitas yang biasa dilakukan oleh perempuan dewasa. Gerakan gambyong harus luwes, harus dinamis, dan harus dengan ekspresi yang tepat. Mungkin sebagian orang akan bosen melihatnya terutama dari mereka yang bukan penikmat seni atau mungkin bosan itu berasal dari penarinya...yo mesthi diary nek sing nari aja menarikan sambil ngelamun pasti yang nonton akan "Angop" (bahasane wong nggalek yang artinya menguap hahahaha....).Aku saja baru bisa nikmati tari gamyong ketika kuliah semester akhir padahal aku belajar itu mulai kelas ! SMU. Butuh proses. Berarti yang melihat tarianku dulu suka angop paling kheklhekhe.....

5.Tari Remo Tarian ini berasal dari jawa timur. Tari ini menceritakan kegagahan dan perjuangan seorang pangeran yang berperang. Tarian ini biasa di gunakan dalam penyambutan tamu. Jadi tari ini pasti di tampilkan paling awal. Aku paling suka dulu menarikan tari ini karena pasti tampil dulu. Aku menarikan tarian ini sejak kelas 3 SD. Aku menarikan pertama di acara apa gitu (lupa) banyangkan kelas 3 SD sudah menari di depan guru sekecamatan pule bahkan ada tamu dari trenggalek juga perlu di catat aku menarikannya "SENDIRI". Sejak saat itu aku terkenal sebagai penari remo banyak pujian, banyak sanjungan wkwkwk...tentu yang paling bangga ortuku hehehe......Akhirnya banyak yang mengikuti jejakku anak-anak dari temen-temen ortu disuruh belajar tari remo dulu jadi demam tari remo mendadak setelah aku sukses menarikannya...khikhi.......(bangga.com)

Lalu sempat juga aku tarikan secara live pakai gamelan langsung. Keren banget waktu itu dari 6 penari aku menari depan sendiri uuupz....jangan salah coz aku paling kecil jadi ditaruh depan biar kelihatan mungkin khikhi. Waktu itu aku mau menarikannya sebenarnya lebih dari karena dipaksa ortu. Aku dimarahin habis-habisan gara-gara ga mau nari secara berkelompok maklum gerakan remoku sedikit berbeda dari teman-teman lain (beda guru) dan aku disuruh mengikuti gerakan tari teman-teman lain. Yahc....meski dulu sedikit terpaksa tapi akhirnya itu jadi pengalaman yang tak terlupakan. 

Selebihnya ada banyak lagi diary seperti tari gandrung, tari Bali Tari Cakalele dan masih banyak banget aku blank jadi ga bisa merangkai kata-kata lagi. Yang jelas diary Indonesia itu sangat kaya. Hanya saja rasa cinta terhadap produk lokal dalam hal ini budaya Indonesia sendiri sangat kurang. Banyak dari generasi muda yang lebih tertarik budaya luar seperti "Harajuku" dari jepang. Harajuku adalah sytle jaman anak muda jaman sekarang. Rambut di buat miring kiri miring kanan. Trus mata di kasih eye shadow tebel kadang sampe aku mikir itu anak kena tonjok apa gimana ya hehehehe..... 
yahc semua sah sah saja hanya menurutku perlu juga tuh di imbangi dengan rasa cinta budaya Indonesia. Andai mereka ga bisa menari atau menyanyikan lagu daerah paling tidak jangan mengeluh jika orang tua kita mengganti chanel radio dari lagunya S.I.D (Superman Is Dead) menjadi lagu campursarian atau Tayuban khekhe.....atau jika ada teman yang menarikan tari daerah di bilang K.U.N.O wah keterlaluan itu....


Indonesia sangat "kaya" disamping kemiskinannya yang sangat mendunia sekarang ini. Jadi jangan hanya menyalahkan diri mengapa harus lahir di Indonesia dan mewarisi hutang yang begitu besar. Tapi disamping itu semua liat lah kebudayaannya....angkat itu ke dunia internasional maka kita akan menjadi negara "terkaya" hehehe....

okye diary kok sampai ni aja udah blank ya....mungkin dilanjut aja kapan kapan.....dah buntu nih..... to be continue aja ya.......


Minggu, 26 September 2010

Kebahagiaan mereka tidak ternilai

Dear diary...
kejadian ini sebenarnya sudah terjadi beberapa hari yang lalu hanya saja aku baru saja sempat posting hari ini. Hari itu aku mengajar pertama setelah hari raya. Aku bingung ya apa ya bangkitkan semangat anak-anak didikku itu?coz aku dulu juga pastinya kalo habis liburan pasti merasa bosen dan tidak akan bersemangat dalam menerima materi. Ehm...aku berfikir....ting--ting---ting---- di depanku ada 3 kertas folio bergaris...dan aha...aku dapat ide....akhirnya aku guntingi kertas itu menjadi ukuran kira-kira 7 cm lalu aku gunting sampai berjumlah 36. Sambil tersenyum aku mengguntingnya membayangkan apa respon mereka...hahaha...jadi geli sendiri?

Saat anak anak masuk kedalam laboratorium seperti biasa aku sambut dengan lagu-lagu yang aku perdengarkan lewat sound yang terpasang dipojok atas ruangan. Tujuannku adalah mereka merasa senang dan tidak tegang saat memasuki duniaku di LAB biologi. Setelah pengecekan daftar hadir aku bertnya pada mereka
"Apa kabar kalian hari ini?" tanyaku dengan tak lupa
"Baik bu...ada yang menjawab sedih bu....."
"lho kenapa kok sedih bukannya habis liburan?"
"Hari raya ga dapat sangu bu...." celetuk salah satu anak yang duduk di pojok belakang disambut gelak tawa dari teman-temannya.
"Okey kalo gitu coba kalian keluarkan modul dan jurnal kalian kemudian kalian kumpulkan ke depan" ucapku seraya tersenyum penuh arti
"lho buat apa bu"
"Kan tidak adaPR?"
"Lho masak ulangan mendadak?"
Banyak sekali respon dari mereka yang kebanyakan protes. Aku pun tetap tersenyum.
Setelah semua buku sudah terkumpul aku bagikan kertas yang telah aku potong kecil-kecil tadi kesetiap anak, kemudian saya meminta mereka untuk menuliskan nama no absen dan kelas. Mereka masih banyak yang bertanya-tanya dan banyak yang berkomentar, kemudian aku minta mereka semua tenang. Aku bertanya "Kalian pingin dapat sangu ga?" otomatis dijawab dengan serentak "Mau bu......!!!"
"Okey kalo gitu ikuti aturan main saya, saya akan memberikan beberapa pertanyaan dengan jawaban pendek. nanti kalian tulis jawaban tersebut di kertas yang telah saya bagikan. Kemudian bagi yang mendapatkan nilai tertinggi nanti akan mendapatkan reward dari saya"
ada yang bertanya "Rewardnya apa bu?" aku jawab "Jare pingin sangu?" mereka akhirnya setuju dan dengan riang melaksanakan quis yang aku berikan.
Banyak yang protes juga dengan soal yang aku berikan mudah sebenarnya tetapi mungkin karena  mereka tidak belajar sebelumnya jadi banyak yang tidak ingat. Jujur ada kepuasan saat melihat wajah gemas mereka karena merasa soal itu mudah tetapi mereka tidak bisa mengerjakannya. Ada juga beberapa anak yang memang memiliki konsentrasi tinggi setiap mengikuti pembelajaran mengerjakan soal yang aku berikan dengan senyuman...kadang di iringi tawa cekikikan. Melihat ekspresi mereka benar-benar menyenangkan.....

Dan setelah berakhir ternyata ada 10 anak yang mendapat nilai tertinggi aduh bangkrut nih hahaha......
Tapi janji tetap aku tepati aku memberikan reward berupa sangu (uang saku) bagi ke se 10 anak tersebut. Dan reaksi mereka sangat antusias (meski uang itu tidak seberapa). Ga pa pa asalkan bisa melihat senyum dan wajah riang dari mereka itu sudah menjadi kebahagiaan yang luar biasa bagiku.

Dan setelah quis itu aku meminta mereka menempelkan hasil quis di buku jurnal masing-masing kemudian aku minta mereka menuliskan refleksi diri. Saat aku lanjutrkan materi mereka pun tidak protes dan antusias dalam menerima pembelajaran. hehehe.....berhasil dehc....

Selasa, 14 September 2010

PETUALANGAN DI KOTA "REOG" PONOROGO

Dear diary…..

Posting kali ini aku akan bercerita tentang petualanganku di kota Reog ponorogo kemarin. Hari senin, 13 September 2010. Pada awalnya tidak ada niat sedikitpun dari ku maupun dari suami untuk pergi ke kota reog tersebut karena rencana kami akan pergi berlibur ka pantai. Entah pantai prigi, popoh atau pelang. Terpaksa rencana tersebut batal karena ada isu yang beredar kurang mengenakkan seputar pantai tersebut. Isu yang berkaitan erat dengan mitos, dan sayangnya orang tuaku sangat mempercayainya sehingga kami benar-benar dilarang untuk pergi kesana.
Pada saat itu aku merasa sangat kecewa sekali diary….aku sudah merencanakan banyak hal dengan suamiku. Maklum liburan kami sering tidak bareng. Akhirnya setelah bermusyawarah untuk mufakat dengan suamiku disertai sedikit perdebatan (hehehe…biasa sama-sama seneng ngengkel) kami sekapakt pergi ke danau ngebel Ponorogo. Dan visi utamanya adalah “wisata kuliner”

Nah akhirnya pada hari senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB kami berangkat dari rumah dengan sedikit memaksa kami mengendarai vario kesayanganku (aku milih motor itu daripada supra racing ku coz kalo pake racing suamiku dijamin akan kebut-kebutan di jalan bisa-bisa ga menikmati perjalanan khekhekhe).
Cuaca cukup bersahabat tidak terlalu panas juga tidak hujan. Kami berkendara cukup santai diselingi canda n tawa (persis kayak masih pacaran saja).

Ketika pukul 09.30 WIB kami memasuki kawasan danau ngebel. Kami disambut dengan udara yang sangat sejuk dan menyenangkan. Sesampainya di pintu gerbang sudah banyak petugas yang membawa karcis masuk. Aku heran juga waktu itu tiketnya Rp.10.000,00 per orang jadi aku membayar 20rb untuk 2 orang….pikirku kok mahal ya???? Dan aku lihat tiketnya kok ada wajah yang aku kenal dengan rambut gimbal dan tahi lalat di hidung (kalo gasalah) sapa lagi kalo bukan….”SHOD*q……..” dari group “MON**A” khikhikhi…..oalah ni tadi da konser ta? Ya ampyun padahal ga pingin liat tapi mau ga mau harus beli tiket. Yow wis lah gpp…

Tujuan utama setelah sampai di danau tersebut adalah….toilet!!!! hahaha coz udara yang dingin tersebutmau tidak mau memaksa kami untuk berkunjung kesana dulu sebelum memulai wisata kuliner kami. Kami berputar mengelilingi danau ketika sampai di dekat panggung konser tiket kami di minta kembali…..aduh….padahal dah mau tak koleksi nih…(kebiasaanku setiap aku kunjungan wisata kemanapun dengan suami tiket masuk, bon makan dll selalu aku kumpulkan ga tau seneng aja buat koleksi) kami terus berjalan dan ketika kami akan keluar arena panggung ada petugas yang memperingatkan dengan tampang yang di tekuk “Mas kalo keluar ga bisa kembali lho…” ya ampyun secara gitu…kami ga mau nonton pak kami hanya mo wisata aja…..huuuugh…nyebelin!! suamiku tertawa melihat wajah cemberutku….dia dah hafal dengan mood ku pasti aku BT dengan gaya tu penjaga. Apalagi seharian tadi lum sempat minum kopi ehm…jangan Tanya wis…..

Setelah berputar-putar akhirnya kami menemukan tempat yang cocok dengan keinginanku. Lesehan dan ada view langsung ke danau dan tidak lupa alas an memilih itu karena ada menu Chinese food kesukaanku khekhe…….
Di tempat tersebut kami memesan: dua gelas kopi susu , fanta , nila rica-rica dan tidak lupa capjay…ehm…sungguh luar bisa dari semua makan tersebut Alkhamdulillah sangat nikmat. Kami sangat puas dengan penyajian dan rasanya…sayang aku ga jadi nambah….ga tau napa sekarang jadi nyesel dehc .
Setelah kami selesai menikmati nikmatnya wisata kuliner di pinggir danau ngebel kami melanjutkan perjalanan dan tanpa sengaja kami melihat ada sebuah papan dengan foto panorama air terjun yang sangat indah dan sebuah anak panah yang menunjukkan jalan lain.Ehm….jadi penasaran, apalagi suamiku, akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesana.

Perjalanan menuju air terjun selorejo…..
Jalan menuju ke air terjun tersebut cukup sempit dan tidak terawat dengan baik. Selain itu dari mulai awal jalanan sudah menanjak lumyan tinggi. Suasana di sekitar cukup sepi membuat nyali kali sedikit menciut apalagi di tengah-tengah hutan pinus ada segerombolan remaja yang membawa botol minuman keras….aduh fellingku agak ga enak….tapi untung ga ada masalah. Kami tetap di biarkan lewat. Kami melanjutkan perjalanan sambil berdoa semoga ada teman seperjalanan. Dan akhirnya dari belakang ada dua sepeda motor yang dikendarai oleh sepasang muda mudi yang masih sangat belia mungkin usia SMP atau SMA yahc gpp lah daripada gad a temen pikir kami. Dan setelah 10 menit perjalanan dengan kondisi jalan yang masih menanjak kami melihat pemandangan yang sangat eksotik.

Danau ngebel dari ketinggian sangat jelas terlihat dan sangat indah kami sempatkan diri untuk berhenti dan mengambil gambar. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama karena kawatir ketinggalan “rombongan” baru kami hehehe. Di sepanjang jalan tersebut kami menemukan banyak kejanggalan. Dipinggir jalan banyak sekali diparkir motor tapi tidak satupun nampak ada pengendaranya. Iseng iseng aku menengok ke bawah…..walah ternyata….dibawah banyak pasangan muda mudi yang berpelukan, ber….. dan ber….. (sensor) kami jadi ketawa-tawa. Timbul niat iseng suamiku untuk njepret adegan itu ampyun dehc bisa-bisa kami pulang tinggal nama dikeroyok habis habisan….hehehe biarlah itu urusan mereka. Tapi aku merasa risih juga jangan-jangan air terjun itu tempat di buat aneh-aneh….??? Kata suami “Wis ta lah cuek aja….” Ya udah….kami melanjutkan perjalanan…..dari jalan yang menikung tajam, curam dengan tebing-tebing batu cadas sampai rimbunnya pepohonan hutan yang ya ampun Subbhanallah masih sangat alami…. Kami akhirnya sampai di tempat tujuan. Dan kami bersyukur ternyata itu sah tempat wisata bukan tempat “aneh” seperti bayanganku. Tiket masuk plus parker cukup murah hanya 5rb dua orang itu sudah termasuk parker motor.
Dari tempat parker kami berjalan memasuki jalan setapak.

Kanan dan kiri adalah tanaman kopi, pohon pinus dan aku tidak begitu paham namanya. Meskipun jalan setapak yang sedikit licin dan disertai tanjakan yang luar biasa tidak menurunkan semangatku dan suami untuk ingin tau kayak apa se air terjun itu. Selama perjalanan semakin memasuki hutan kami disuguhi pemandangan yang pernah kami lihat sebelumnya….iya tepat pemikiran kami sama kayak di hutan PANDORA nya AVATAR hehehe serius…sangat indah.


Setelah 15 menit perjalanan sampailah kami di tempat tujuan ehm…mengagumkan memang kekuasaan Allah yang sangat besar…setelah sebuah tikungan kami dihadapkan dengan air yang jatuh dari bibir tebing atas cukup tinggi dan sangat indah. Airnya dingin dan jernih membuat kami tertarik untuk sekedar mencuci muka dan merendam kaki. Di tempat itu kami berfoto sepuasnya (Dasar sama-sama narsir) setelah selesai kami istirahat sebentar kami melihat langit sedikit mendung dan kami ingat sewaktu perjalanan tadi ada peringatan “jika hujan harap segera meninggalkan lokasi” karena kami sangat patuh akan peraturan (hehhe) kami pun kembali. Hati kami bener-bener merasa damai….hutan yang masih alami…meskipun ada campur tangan manusia tapi kami berharap serta berdoa agar pepohonan hutan tersebut tetep terjaga.

Sesampainya di tempat parkir kami tidak segera pulang akan tetapi menikmati gorengan dan kopi di sebuah warung ehm…udara dingin tersebut membuat kami sangat menikmati kuliner yang disuguhkan meskipun hanya gorengan dan kopi….(yang penting kopinya hehehe).

 
Setelah 30 menit kami bersantai kami pun memutuskan untuk pulang karena waktu pun sudah menunjukkan sholat dhuhur. Kami berhenti di sebuah musolla untuk menunaikan sholat dhuhur dan akhirnya kami pulang. Selama perjalanan di perbatasan Ponorogo Trenggalek hujan deras mengguyur kami…tidak masalah kami tetep berkendara dengan santai. Yahc…pengalaman yang sungguh tak terlupakan…..ehm…jadi ketgihan dehc berpetualang lagi….hehehe….

Sabtu, 11 September 2010

Bagaimana Sejarah Aku menjadi penggemar kopi?


Dear diary
Posting kali ini aku ingin mengisahkan sejarah “mengapa aku sangat suka kopi?”. Aku mulai mengenal kopi sejak aku kecil. Perlu di ketahui di sini satu keluarga ku yang terdiri dari Dad, Mom dan my brother ga ada yang suka kopi sama sekali. Mommy sangat alergi dengan kopi, pernah beliau (tertarik mungkin dengan caraku menikmati kopi) mencoba mencicipi kopi alhasil akhirnya mommy terpaksa harus minum air kelapa coz mommy kayak orang keracunan gitu…ckckck…..(sorry mom...^_^)

Nah pertanyaannya bagaimana bisa aku suka kopi?
Ini berawal dari kebiasaan di desaku menjamu tamu yang datang berkunjung dengan 2 jenis minuman. Bukan sirup atau es seperti orang kota tetapi dengan kopi atau teh. Nah dari beberapa tamu banyak yang  tidak meminum kopi yang telah disungguhkan nah aku pada saat itu masih SD sangat tertarik dengan minuman hitam satu itu. Dengan alasan ingin mencicipi akhirnya  aku dibperbolehkan minum. Sejak saat itulah aku menjadi suka dengan kopi. Kopi yang aku buat tidak main-main meskipun porsinya hanya 1 cangkir kecil tapi sangat kental, tidak ada gulanya (pait) trus aku minum dengan mengunyah gula merah lebih enaknya dengan gula aren……(wkwkwk) kayak nenek-nenek gitu komentar mommy ku hihihi….

Dampaknya tentu saja ada….. aku kena maag saat kelas V SD. Lumayan parah….sampai aku harus menghentikan 2 makanan dan minuman fav ku yaitu: Kopi dan sambal. Sangat berat, dan sangat berat mungkin kehilangan 2 makanan n minuman itu seperti kehilangan belahan jiwaku (pada saat itu). Tapi bukan aku kalo ga mencari cara bagaimana tetep menikmati dua mami kesukaanku itu. Yahc cari-cari waktu kalo pas rumah sepi gitu hehehe meski akhirnya aku harus nelan obat maag setelah itu.

Nah kebiasaanku terus berlanjut sampai aku SMP dan SMA bahkan ketika SMA tidak ada hari tanpa ngopi. Aku selalu sempatkan ke kantin ketika istirahat untuk memesan 1 cangkir nesface classic dan semakin semangat karena ada temen satu kelasku cew juga yang doyan ngopi jadi deh kita sehati ngopi di kantin bareng-bareng setiap istirahat.  Banyak juga yang aneh melihat kebiasaan kami mo ga aneh gimana? Cewek minum kopi? Padahal temen-temen pada mensen es…makan dll dan aku dengan temenku itu always memesan kopi. Hehe sampai2 bu Nurudin (ibu kantin) hafal dengan kebiasaan kami. Tanpa kami minta selalu sudah dibuatkan.

Ketika kuliah pun demikian terus berlanjut, hanya saja ketika kuliah aku lebih suka mencoba berbagai kopi dengan berbagai merk. Dengan tujuan mengobati rasa penasaranku “apa sih bedanya kopi mahal dengan tidak?” hahaha memang sih ada sedikit bedanya Cuma menurutku ga sebanding dengan harganya (dasar lidah desa udah terbiasa kopi desa wkwkwk). 
Sampai berlanjut sekarang diary.....
sebenarnya banyak banget temen-temen yang menasehatiku agar mengurangi kebiasaanku itu. Yups aku kurangi kok aku dah mencoba ga setiap hari minum. Tapi hasilnya  setiap aku mencoba berhenti untuk tidak minum kopi selalu saja ada dampaknya, seperti kurangnya konsentrasi dalam bekerja, mood yang berubah menjadi sangat jelek, pemarah....gampang bete, migran dll pokoknya kalo ga minum kopi jangan tanya wajahku bisa seseram drakula wkwkwkwk.....tapi kalo dah minum kopi ehm...jadi semanis bidadari (khikhi.......^_^ V)

yahc diary aku tetep mencoba kok mengurangi andai belum bisa ya itu sudah aku coba,,,,hehehe

so maaf buat suami, temen dan semuanya yang sudah kasih nasehat aku.....jangan kawatir aku terus coba kok......