My name

Jumat, 29 Oktober 2010

Pagiku yang kurang beruntung

Ehm pagi ini aku kurang beruntung diary….
Bangun terlambat  dan bener-bener terlambat. Saat ku buka mataku ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.30 WIB. Gila ga pernah aku tidak pernah sekalipun bangun sedemikian terlambatnya kecuali saat  liburan dan tidak menunaikan sholat. Secepat kilat aku bangun dan berlari ke kamar mandi di iringi tatapan heran dari orantuaku. Setelah aku tunaikan sholat subuh yang yahc semoga saja di terima karena aku lihat langit sudah demikian terang aku mandi dengan itungan detik. Dan melakukan persiapan lain dengan tergesa-gesa pula bahkan untuk mencari peniti jilbab pun sampai menumpahkan seluruh isi kotak asesorisku.
Fikiranku melayang mengingat-ingat apa penyebab keterlambatanku adan aku ingat bahwa keterlambatanku ini disebabkan karena banyaknya pemikiran yang muncul mengganggu tidurku. Semakin dewasa seseorang semakin banyak permasalahan yang ada dan sangat aku sadari itu. Entah tentang karir dan pekerjaan, atau permasalahan yang lain. Kebiasaan ku diary saat aku akan tidur aku selalu berfikir apa yang bisa aku lakukan esok hari? Bisakah aku memebrikan sesuatu yang berguna untuk anak didikku? Sudahkah aku bisa memberikan itu? Diterimakah aku sebagai fasilitator mereka dalam mendapatkan ilmu? Mengapa banyak siswa yang tidak memperdulikan nasibnya dengan membiarkan mereka terperangkap dalam kemalasan untuk belajar kurang kah aku dalam memberikan motivasi dll. Pemikiran itu selalu muncul dan menghantarkan aku dalam mimpiku. Sayang tadi malam aku terlalu keras berfikir juga karena kebimbangan akan masa depanku akankah aku tetap mengajar di kota yang semakin hari semakin aku nikmati atau aku kembali ke desa dan mulai membangun lagi dari 0?. Seperti yang telah aku posting kemarin bahwa kedua orang tuaku menginginkan agar aku bisa kembali kedesa. Dan itu adalah rencana awalku untuk kembali ke desa. Tetapi saat aku telah menikmati semua enjoy karena aku telah berada di antara anak-anakku aku merasa sangat berat meninggalkan apa yang aku rintis dan aku mulai. Kebimbangan yang sangat mengganggu tiap malam-malamku.
Setelah aku rasa persiapan perlengkapan untuk mengajarku selesai   kesialan ku belum berakhir aku ingat hari ini aku akan mengajar ekskul tari. Ekskul ini sudah di mulai sejak 1 bulan lalu. Alkahmdulillah peminatnya cukup banyak sekitar 34 siswa perempuan semua. Untuk mengefisienkan waktu aku bagi menjadi 2 gelombang yaitu pukul 11.30 – 12.45 WIB untuk siswa kelas XI dan kelas XII sedang kelas X karena jumlahnya paling banyak aku jadwalkan pukul 14.00 – 015.30 WIB. Aku cukup senang dengan antusiasme mereka aku amati semoga akan terus berlanjut meski sebenarnya aku ingin mengajari mereka satu persatu akan tetapi tidak mungkin aku lakukan karena jumlah mereka yang banyak. Tapi aku tidak mau mereka patah arang aku selalu berusaha memotifasi akan semangat mereka tetap tumbuh.
Aku melihat ke almariku….Oh god aku belum persiapkan baju gantiku….dan semua kusut…..ah dengan berlari aku menapaki tangga dan mensetrika bajuku. Jam menunjukkan pukul 06.55 WIB. Sudah pasti aku terlambat. Alkhamdulillah disela-sela ketidak beruntunganku itu Allah masih membantu dengan memberikan lampu hijau disetiap perempatan yang aku lewati sehingga memperlancar jalanku ke sekolah. Sesampainya ditempat parkir aku langsung berjalan dengan tergesa-gesa ke kantor untuk tanda tangan aku lirik jam menunjukkan pukul 07.05 WIB aaaahhhhgggg……….itu membuatku semakin frustasi….dan saat aku memasuki ruang kantor ternyata my big bos menunggu disana meski dengan senyum ramah tetap tidak mengobati rasa frustasiku. Selama ini aku tidak pernah terlambat catat itu dan saat aku terlambat ada head master yang memergokiku meski Cuma 5 menit membuatku menyesali mengapa aku terlambat? Penyesalan yang mendalam bukan karena ada beliau tapi karena aku tidak bisa mempersiapkan diriku dengan baik. Sampai di kelas absensi ketinggalan. Lengkap sudah penderitaanku hari ini.
Yahc semoga saja ketidak beruntunganku tidak berlanjut sampai siang cukup hanya dipagi hari ini saja. Kesemuanya aku tau karena ke tidak siapanku dalam mempersiapkan segalanya. Dan itu menjadikan refleksiku kedepannya agar bisa lebih baik. Terlambat berarti sama dengan telah korupsi. Karena aku di percaya oleh pemerintah untuk bekerja tepat waktu. Ehm….aku harus bisa memanagenen waktu agar kejadian hari ini tidak terulang.

Selasa, 12 Oktober 2010

"Caping Gunung"

Dear diary.....
Saat aku mendengarkan lagu caping gunung karya Alm. Gesang aku merasakan sesak dalam dadaku. Seperti ini liriknya:
Dhek jaman berjuang
njur kelingan anak lanang
mbiyen tak openi
ning saiki ono ngendi
Jarene wis menang
keturutan sing digadhang
mbiyen ninggal janji
ning saiki opo lali
  • Reff:
Ning gunung tak cadhongi sega jagung
yen mendhung tak silihi caping gunung
sokur bisa nyawang
gunung ndeso dadi reja
dene ora ilangnggone
padha loro lopo
Aku teringat orang tuaku perjuangannya membesarkan ku, menuruti semua ke inginanku, memanjakan dan membanggakanku. Untuk bisa menjadikan aku seperti ini mereka rela hanya makan makanan sederhana....karena aku tau prinsip orang jawa yang selalu di pegang orang tuaku "Urip prihatin bisa ndadekake urip mulyo" yang artinya hidup sederhana bisa menjadikan seseorang berhasil kelak. Dan kurang lebih ceritaku hampir sama dengan lirik lagu itu:

Aku dulu pernah berjanji untuk kembali ke desa untuk membangun desa dengan ilmu yang aku miliki.....dan berkumpul dengan orang tuaku untuk menemaninya. Tetapi setelah semua ada dalam genggamanku....aku dihadapkan dengan karir yang aku rasa kalo aku tetap bertahan disini akan bisa terus meningkat. Bisa dilihat dari jam mengajarku sudah memenuhi tidak harus mencari tambahan seperti temen-temen yang mengajar di desa.aku pun sudah menemukan "iramaku" di skul ku ini....aku sudah bisa beradaptasi dengan segala "kondisi" yang mengejutkankan saat di awal aku bekerja. Aku sudah merasa ada di tengah para siswaku....dengan kata lain i'm enjoy it.

Tapi diary.....aku tau meski ortuku tau aku bahagia jika terus dikota....tapi di dalam hati mereka pasti mengharapkan aku kembali disisi mereka. Bersama membangun desa...dan diary itu tujuan awalku....kemana perginya cita-citaku itu? mengapa aku menjadi sosok yang egois saat dihadapkan pada kenikmatan dan masa depan yang menjanjikan? lupa kah aku dimana aku dilahirkan?bagaimana kondisi pendidikan disana? bagaimana kondisinya yang sekarang hancur karena perkembangan teknologi yang tidak diiringi dengan penerapan yang tepat. Aku tidak berkata : i'm this guy atau akulah orangnya yang bisa memperbaikinya. Tapi andai ada putra daerah yang ikut berperan pasti semua akan lebih baik. Kecenderungan orang jika bekerja di daerah orang lain banyak yang bekerja asal-asalan. asal dapat gaji, asal dapat ceperan. Tanpa memperhatikan kualitas. Meski tentu saja itu ga semua......(maaf kalau menyinggung).

Aku tersadar dengan lagu itu diary.....sungguh kasih sayang orang tua itu begitu besar diary....aku ga bisa mengungkapkannya. Mungkin aku dulu masih terlalu hijau untuk tau.....uang yang aku pergunakan ke klinik kecantikan, ke mall dan ke foodcourt adalah uang dari beliau makan nasi sayur tahu dan tempe setiap hari.....ya Allah....ampuni hamba....meski beliau tau kegiatanku itu semua (karena aku tidak pernah berbohong soal uang aku jujur uang itu di pakai untuk apa itu prinsipku) tentu mereka tidak akan tega melarangnya. Mereka akan tersenyum asal putra kesayangannya tersenyum meski mereka berdiri diatas duri pun. Astaqfirullah....... :'(

Aku terlalu egois....aku terlalu manja....apa yang harus aku lakukan untuk memperbaikinya....meski sekarang mereka sudah bisa bernafas lega karena aku sudah seperti sekarang ini aku tau satu keinginan terbesar mereka agar aku bisa kembali ke desa......menjadi penggerak desa untuk bisa lebih baik dari sekarang...itu keinginan mereka yang tidak terucap lewat kata-kata tetapi terucap lewat mereka memandangku....mengelus rambutku dan menciumku....saat aku pamit di minggu sore untuk kembali ke dalam aktivitasku dikota.
Dari tatapannya aku tau mereka sangat kesepian.....berat melepas kan pelukkannya....berat untuk berkata "Ati-ati yo nduk, kapan sampeyan bali?". Kata-kata yang selalu menyiratkan kerinduan terdalam...dan aku hanya bisa mencium tangan beliau sambil berkata "Nggih buk, pak sabtu sonten kulo wangsul maleh...." Sabtu sore jam 18.00 wib aku selalu baru datang, jam 20.00 wib aku pasti sudah tidak bisa menahan kantukku karena padatnya jam ku di sabtu siang dan minggu jam 17.00 wib aku selalu pamitan lagi....berapa jam aku bisa bersama beliau????

Mungkin hari ini aku lagi sensitif diary....tapi lagu itu benar-benar indah....semoga aku bisa membahagiakan ortu ku suatu saat nanti....memenuhi apa yang beliau harapkan dariku.....

"I love you.....mom...dad...." :-)

Jumat, 08 Oktober 2010

Ternyata Indonesiaku sangat "Kaya"

Dear diary.....
Malam nie aku ingin curhat tentang budaya Indonesia tercinta...Seperti kita tau diary Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat mengagumkan....coba kita chek satu persatu :
1. Seni tarinya
2. Lagu-lagu daerahnya
3. Baju Daerah
4. Adat istiadat
5. Sejarah /dongeng/Asal usul suatu daerah
6. dll
Iseng aja aku pingin menyampaikan unek-unekku meski aku bukan guru seni, bukan seniman sejati melainkan aku hanya penikmat seni yang sangat tertarik terhadap hal-hal yang aku sebutkan di atas. Okey kita kupas mulai dari seni tari
Masalah ini sebenarnya sudah sering aku bahas cuma ni bahasannya beda (kayaknya se...hehe) Seni tari mulai dari ujung Barat hingga ke Timur mulai:

1. Tari Saman tarian yang berasal dari Aceh yang diriringi dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam. Biasanya tarian ini di tarikan dengan duduk oleh sekelompok penari yang jelas harus lebih dari 3 penari dan sangat mengutamakan kekompakan. Salah gerakan wis buyar hahaha....aku lum pernah mencobanya diary mungkin kalo di buat acara keislaman kayak halal bihalal kemarin bagus tuh...kapan-kapan tak cobanya pasti bisa....

2. Tari Serampang 12 tari ini berasal dari melayu menceritakan tentang tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua. Tari ini di bawakan oleh sepasang muda mudi. Menurutku tari ini juga cukup sulit biasa belum mencoba, hehe..... melihat aja tekniknya ehmmmm.......coba ah...nanti download dan di pelajari...

3. Tari Jaipong tari ini berasal dari jawa barat dan ini lebih ke jenis tari pergaulan. Penarinya di sebut Ronggeng. Wih aku paling suka tari ini meski lum mahir (malu lum siap jika di tunjukan ke anak-anak) Tari ini da gerakan silatnya keren baget aku kadang sampe heran penarinya bisa selues itu..."Ndegek, Mendak dan Lincah" itu yang menjadi ciri khas tarian itu. Kadang aku sedih diary kalo ada yang membawakan tarian ini setengah2 seperti ga tenanan gitu (biasanya bukan ronggeng tapi mungkin orang seperti aku yang masih belajar tapi berani tampil di panggung, dan tidak mau total dalam menarikannya)....eman banget keindahannya jadi berkurang. 

4. Tari Gambyong tari ini berasal dari jawa tengah, Tarian ini merupakan tarian tentang remaja putri yang beranjak dewasa. Ada gerakan merias diri, yaitu aktivitas yang biasa dilakukan oleh perempuan dewasa. Gerakan gambyong harus luwes, harus dinamis, dan harus dengan ekspresi yang tepat. Mungkin sebagian orang akan bosen melihatnya terutama dari mereka yang bukan penikmat seni atau mungkin bosan itu berasal dari penarinya...yo mesthi diary nek sing nari aja menarikan sambil ngelamun pasti yang nonton akan "Angop" (bahasane wong nggalek yang artinya menguap hahahaha....).Aku saja baru bisa nikmati tari gamyong ketika kuliah semester akhir padahal aku belajar itu mulai kelas ! SMU. Butuh proses. Berarti yang melihat tarianku dulu suka angop paling kheklhekhe.....

5.Tari Remo Tarian ini berasal dari jawa timur. Tari ini menceritakan kegagahan dan perjuangan seorang pangeran yang berperang. Tarian ini biasa di gunakan dalam penyambutan tamu. Jadi tari ini pasti di tampilkan paling awal. Aku paling suka dulu menarikan tari ini karena pasti tampil dulu. Aku menarikan tarian ini sejak kelas 3 SD. Aku menarikan pertama di acara apa gitu (lupa) banyangkan kelas 3 SD sudah menari di depan guru sekecamatan pule bahkan ada tamu dari trenggalek juga perlu di catat aku menarikannya "SENDIRI". Sejak saat itu aku terkenal sebagai penari remo banyak pujian, banyak sanjungan wkwkwk...tentu yang paling bangga ortuku hehehe......Akhirnya banyak yang mengikuti jejakku anak-anak dari temen-temen ortu disuruh belajar tari remo dulu jadi demam tari remo mendadak setelah aku sukses menarikannya...khikhi.......(bangga.com)

Lalu sempat juga aku tarikan secara live pakai gamelan langsung. Keren banget waktu itu dari 6 penari aku menari depan sendiri uuupz....jangan salah coz aku paling kecil jadi ditaruh depan biar kelihatan mungkin khikhi. Waktu itu aku mau menarikannya sebenarnya lebih dari karena dipaksa ortu. Aku dimarahin habis-habisan gara-gara ga mau nari secara berkelompok maklum gerakan remoku sedikit berbeda dari teman-teman lain (beda guru) dan aku disuruh mengikuti gerakan tari teman-teman lain. Yahc....meski dulu sedikit terpaksa tapi akhirnya itu jadi pengalaman yang tak terlupakan. 

Selebihnya ada banyak lagi diary seperti tari gandrung, tari Bali Tari Cakalele dan masih banyak banget aku blank jadi ga bisa merangkai kata-kata lagi. Yang jelas diary Indonesia itu sangat kaya. Hanya saja rasa cinta terhadap produk lokal dalam hal ini budaya Indonesia sendiri sangat kurang. Banyak dari generasi muda yang lebih tertarik budaya luar seperti "Harajuku" dari jepang. Harajuku adalah sytle jaman anak muda jaman sekarang. Rambut di buat miring kiri miring kanan. Trus mata di kasih eye shadow tebel kadang sampe aku mikir itu anak kena tonjok apa gimana ya hehehehe..... 
yahc semua sah sah saja hanya menurutku perlu juga tuh di imbangi dengan rasa cinta budaya Indonesia. Andai mereka ga bisa menari atau menyanyikan lagu daerah paling tidak jangan mengeluh jika orang tua kita mengganti chanel radio dari lagunya S.I.D (Superman Is Dead) menjadi lagu campursarian atau Tayuban khekhe.....atau jika ada teman yang menarikan tari daerah di bilang K.U.N.O wah keterlaluan itu....


Indonesia sangat "kaya" disamping kemiskinannya yang sangat mendunia sekarang ini. Jadi jangan hanya menyalahkan diri mengapa harus lahir di Indonesia dan mewarisi hutang yang begitu besar. Tapi disamping itu semua liat lah kebudayaannya....angkat itu ke dunia internasional maka kita akan menjadi negara "terkaya" hehehe....

okye diary kok sampai ni aja udah blank ya....mungkin dilanjut aja kapan kapan.....dah buntu nih..... to be continue aja ya.......