My name

Selasa, 18 Desember 2012

Hujan

Air itu turun dari presipitasi awan yang kelam....
Membasahi bumi pertiwi..
Menyejukkan panas atmosfer yang menyiksa...
Tiap tetesa air sebagian akan berinfiltrasi masuk dalam pori-pori tanah 
Di seleksi dan dikeluarkan kembali dalam kondisi bersih dari berbagai senyawa berbahaya
Munculah mata air murni sumber kehidupan makhluk di alam muka bumi...

Tetesan air dapat menggeliatkan biji yang berdormansi
Memacu enzim yang dan memulai proses pembelahan
Membentuk tunas-tunas baru yang lebih hijau dan  segar siap menghadapi tantangan kehidupan

Just my mind:

Air hujan berasal dari awan kelam itu berarti suatu pengalaman yang buruk merupakan awal kebangkitan seseorang.
Air hujan yang langsung berasal dari awan hitam belum bisa secara langsung dimanfaatkan oleh manusia, karena masih mengandung senyawa-senyawa berbahaya karena polusi yang kian meningkat.

Di dunia sekarang ini tingkat kejahatan baik secara langsung maupun terselubung kian meningkat. Tak hanya secara fisik akan tetapi secara moral pun kian menyebar menggerogoti jiwa manusia. Semua berubah menjadi abu-abu. Orang tidak mampu lagi membedakan mana hitam dan mana putih. Andikan ada pun banyak yang dipaksa untuk mengatakan putih menjadi hitam sedangkan hitam menjadi putih. Semua serba sulit prinsip dan kebenaran tercemar seperti layaknya kandungan gas karbon yang seharusnya hanya 0.04% di atmosfer menjadi lebih dari sekian persen. Membuat jiwa manusia menjadi labil cenderung mengutamakan emosi dan melegalkan hal-hal ilegal.

Saat air hujan itu turun dan mengalami proses infiltrasi didalam tanah maka perlu waktu untuk untuk muncul lagi menjadi mata air murni. Di dalam tanah air hujan di saring sedemikian rupa dinetralkan sehingga kandungan zat-zat berbahaya tidak lagi bercampur dengan senyawa H2O.Saat proses kapileritas terjadi maka air tersebut akan muncul menjadi sumber air murni yang siap dimanfaatkan Makhluk hidup terutama Manusia sebagai Khalifah dimuka bumi ini.

Hal itu berarti saat seseorang berbuat salah, jahat dan curang masih terbuka pintu tobat selebar-lebarnya. Saat seseorang berani mengakui kesalahan dan mau sekuat tenaga merubah diri pasti hasilnya akan lebih baik dan menjadi seseorang yang berguna bagi orang lain. Perubahan itu tidak bisa dippaksakan harus berasal dari diri sendiri. Lingkungan hanya merupakan pemicu untuk bisa merubah seseorang tersebut. Seperti saat tetesan air masuk kedalam biji yang mengalami dormansi, maka enzim dalam biji aktif dan memulai proses pembelahan sel. Dari proses tersebut akan muncul tunas baru. Dalam hal ini perubahan dari seseorang yang benar-benar dari diri sendiri maka akan menghasilkan hal baru yang lebih berguna dan bermanfaat.

Jadi kesimpulannya adalah seburuk apapun kehidupan ataupun lingkungan yang kita jalani saat kita memiliki keinginan untuk berubah maka dapat di ibaratkan seperti munculnya tunas baru yang kelak akan berbunga menghiasi dunia.