My name

Selasa, 12 Oktober 2010

"Caping Gunung"

Dear diary.....
Saat aku mendengarkan lagu caping gunung karya Alm. Gesang aku merasakan sesak dalam dadaku. Seperti ini liriknya:
Dhek jaman berjuang
njur kelingan anak lanang
mbiyen tak openi
ning saiki ono ngendi
Jarene wis menang
keturutan sing digadhang
mbiyen ninggal janji
ning saiki opo lali
  • Reff:
Ning gunung tak cadhongi sega jagung
yen mendhung tak silihi caping gunung
sokur bisa nyawang
gunung ndeso dadi reja
dene ora ilangnggone
padha loro lopo
Aku teringat orang tuaku perjuangannya membesarkan ku, menuruti semua ke inginanku, memanjakan dan membanggakanku. Untuk bisa menjadikan aku seperti ini mereka rela hanya makan makanan sederhana....karena aku tau prinsip orang jawa yang selalu di pegang orang tuaku "Urip prihatin bisa ndadekake urip mulyo" yang artinya hidup sederhana bisa menjadikan seseorang berhasil kelak. Dan kurang lebih ceritaku hampir sama dengan lirik lagu itu:

Aku dulu pernah berjanji untuk kembali ke desa untuk membangun desa dengan ilmu yang aku miliki.....dan berkumpul dengan orang tuaku untuk menemaninya. Tetapi setelah semua ada dalam genggamanku....aku dihadapkan dengan karir yang aku rasa kalo aku tetap bertahan disini akan bisa terus meningkat. Bisa dilihat dari jam mengajarku sudah memenuhi tidak harus mencari tambahan seperti temen-temen yang mengajar di desa.aku pun sudah menemukan "iramaku" di skul ku ini....aku sudah bisa beradaptasi dengan segala "kondisi" yang mengejutkankan saat di awal aku bekerja. Aku sudah merasa ada di tengah para siswaku....dengan kata lain i'm enjoy it.

Tapi diary.....aku tau meski ortuku tau aku bahagia jika terus dikota....tapi di dalam hati mereka pasti mengharapkan aku kembali disisi mereka. Bersama membangun desa...dan diary itu tujuan awalku....kemana perginya cita-citaku itu? mengapa aku menjadi sosok yang egois saat dihadapkan pada kenikmatan dan masa depan yang menjanjikan? lupa kah aku dimana aku dilahirkan?bagaimana kondisi pendidikan disana? bagaimana kondisinya yang sekarang hancur karena perkembangan teknologi yang tidak diiringi dengan penerapan yang tepat. Aku tidak berkata : i'm this guy atau akulah orangnya yang bisa memperbaikinya. Tapi andai ada putra daerah yang ikut berperan pasti semua akan lebih baik. Kecenderungan orang jika bekerja di daerah orang lain banyak yang bekerja asal-asalan. asal dapat gaji, asal dapat ceperan. Tanpa memperhatikan kualitas. Meski tentu saja itu ga semua......(maaf kalau menyinggung).

Aku tersadar dengan lagu itu diary.....sungguh kasih sayang orang tua itu begitu besar diary....aku ga bisa mengungkapkannya. Mungkin aku dulu masih terlalu hijau untuk tau.....uang yang aku pergunakan ke klinik kecantikan, ke mall dan ke foodcourt adalah uang dari beliau makan nasi sayur tahu dan tempe setiap hari.....ya Allah....ampuni hamba....meski beliau tau kegiatanku itu semua (karena aku tidak pernah berbohong soal uang aku jujur uang itu di pakai untuk apa itu prinsipku) tentu mereka tidak akan tega melarangnya. Mereka akan tersenyum asal putra kesayangannya tersenyum meski mereka berdiri diatas duri pun. Astaqfirullah....... :'(

Aku terlalu egois....aku terlalu manja....apa yang harus aku lakukan untuk memperbaikinya....meski sekarang mereka sudah bisa bernafas lega karena aku sudah seperti sekarang ini aku tau satu keinginan terbesar mereka agar aku bisa kembali ke desa......menjadi penggerak desa untuk bisa lebih baik dari sekarang...itu keinginan mereka yang tidak terucap lewat kata-kata tetapi terucap lewat mereka memandangku....mengelus rambutku dan menciumku....saat aku pamit di minggu sore untuk kembali ke dalam aktivitasku dikota.
Dari tatapannya aku tau mereka sangat kesepian.....berat melepas kan pelukkannya....berat untuk berkata "Ati-ati yo nduk, kapan sampeyan bali?". Kata-kata yang selalu menyiratkan kerinduan terdalam...dan aku hanya bisa mencium tangan beliau sambil berkata "Nggih buk, pak sabtu sonten kulo wangsul maleh...." Sabtu sore jam 18.00 wib aku selalu baru datang, jam 20.00 wib aku pasti sudah tidak bisa menahan kantukku karena padatnya jam ku di sabtu siang dan minggu jam 17.00 wib aku selalu pamitan lagi....berapa jam aku bisa bersama beliau????

Mungkin hari ini aku lagi sensitif diary....tapi lagu itu benar-benar indah....semoga aku bisa membahagiakan ortu ku suatu saat nanti....memenuhi apa yang beliau harapkan dariku.....

"I love you.....mom...dad...." :-)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sebuah langgam yang sarat makna kehidupan,sarat dengan pesan-pesan moral yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana tetapi mempunyai ari yang mendalam,seperti juga bowo pangkur caping gunungnya.

Unknown mengatakan...

nggih leres....sangat menyentuh hati...