Met malam diary....meskipun bukan hari selasa aku mencoba untuk up date corat-coret di halamanmu. Aku ingin membahas tentang sebuah kata yang mengandung makna yang cukup luas dan bisa disikapi dari berbagai sudut pandang yaitu : Kejujuran. Ini just unek-unek saja diary...
Apakah orang perlu berkata jujur? jawaban kita pasti tanpa pikir panjang adalah "YA!" (pakai tanda seru kalo perlu di garis bawahi hehe....). Lalu apa sih kejujuran itu? Jujur artinya adalah mengatakan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada. Bisa bersifat objektif tapi bisa juga bersifat subyektif, tergantung permasalahannya. Jika semua orang berkata jujur maka tidak akan ada yang namanya persidangan yang berbelit-belit sampai berbulan-bulan. Seperti kasusnya ariel atau gayus coba nek pada jujur pasti dalam 1 kali sidang selesai. Waduh bahasanku terlalu tinggi dehc....ehm males ngomongin yang kayak gitu. Yang jelas nih dengan berkata jujur maka beberapa permasalahan akan terselesaikan. Selain itu kita akan terhindar dari satu istilah yaitu "Munafik". Munafik itu menurut pengertianku adalah suatu sifat yang tidak mengutarakan hal yang sebenarnya alias suka berbohong. Orang yang bersifat munafik biasanya suka mencela perbuatan orang lain padahal dia sendiri melakukan perbuatan yang sama. Aduh kalo sudah ketemu orang yang demikian harus diapakan ya...BeTe pol...
Akan tetapi diary apakah kejujuran itu perlu di terapkan disegala hal?? jawaban pertanyaan ini mesti difikirkan dulu baik-baik. Jangan tergesa-gesa mengatakan YA. Kita lihat dulu konteks permasalahannya. Misal nih ya contoh sederhana saja...
Seorang ibu berusaha membuat si anak senang dengan memasak masakan yang sangat disukainya. Beliau bangun jam 03.00 untuk memasak dengan segenap rasa menyiapkan masakan tersebut dan berusaha menyelesaikan ketika si anak bangun dari tidurnya. Saat si anak diminta untuk mencicipi masakan ternyata masakannya terlalu asin dan tidak enak dilidahnya. Apakah si anak harus berkata "Wah kasinan bu ga enak...????". Begitu kah? tentu saja kita tidak akan tega berkata demikian. Kita perlu strategi dulu untuk menyampaikan. Keterlaluan sekali kalau si anak langsung menyampaikannya dengan kata-kata demikian dengan maksud jujur. Karena si ibu pasti akan kecewa dan merasa sangat bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak kesayanagannya. Untuk itu kita pasti bilang "Ehm...enak kok bu" Nah...kalo begini namanya apakah jujur????? hahaha......
Trus ada contoh lain:
Suatu misal kita melihat ada seorang teman yang memakai make up aneh...seperti bush on yang ga rata jadi seperti kena tonjok orang. Saat kita dalam suatu ruangan dengan banyak orang apakah kita langsung bilang "Wah baru kena tonjok siapa nih kok pipinya merah gitu?" tentu si teman akan merasa sangat malu yang luar biasa apalagi jika dalam ruangan tersebut ada orang-orang yang tidak begitu menyukainya pasti mereka akan tertawa paling keras....dan itu tentu akan menyakitkan. Bukan berarti kita tidak bisa berbicara jujur tapi coba gigit lidah dulu agar tidak mengutarakan perkataan yang menyinggung, baru setelah tidak ada orang kita berbicara kepada si teman "Mbak/dik/tante/bu....itu bush on nya kelihatannya kurang rata tadi tergesa-gesa ya?" nah itu saya rasa lebih diterima dan si teman akan merasa sangat berterimakasih karena mendapat kritikan yang bersifat membangun, tidak menghina.
Kesimpulannya diary...kita perlu tegas mengungkapkan kejujuran jika itu berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak. Tetapi kita perlu atur strategi dalam berbicara jujur untuk beberapa konteks permasalahan yang sensitif dan berhubungan dengan perasaan. bukan munafik tetapi cari waktu yang tepat aja ok diary....???
Sulit di terapkan tapi bisa kok....^_^
Apakah orang perlu berkata jujur? jawaban kita pasti tanpa pikir panjang adalah "YA!" (pakai tanda seru kalo perlu di garis bawahi hehe....). Lalu apa sih kejujuran itu? Jujur artinya adalah mengatakan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada. Bisa bersifat objektif tapi bisa juga bersifat subyektif, tergantung permasalahannya. Jika semua orang berkata jujur maka tidak akan ada yang namanya persidangan yang berbelit-belit sampai berbulan-bulan. Seperti kasusnya ariel atau gayus coba nek pada jujur pasti dalam 1 kali sidang selesai. Waduh bahasanku terlalu tinggi dehc....ehm males ngomongin yang kayak gitu. Yang jelas nih dengan berkata jujur maka beberapa permasalahan akan terselesaikan. Selain itu kita akan terhindar dari satu istilah yaitu "Munafik". Munafik itu menurut pengertianku adalah suatu sifat yang tidak mengutarakan hal yang sebenarnya alias suka berbohong. Orang yang bersifat munafik biasanya suka mencela perbuatan orang lain padahal dia sendiri melakukan perbuatan yang sama. Aduh kalo sudah ketemu orang yang demikian harus diapakan ya...BeTe pol...
Akan tetapi diary apakah kejujuran itu perlu di terapkan disegala hal?? jawaban pertanyaan ini mesti difikirkan dulu baik-baik. Jangan tergesa-gesa mengatakan YA. Kita lihat dulu konteks permasalahannya. Misal nih ya contoh sederhana saja...
Seorang ibu berusaha membuat si anak senang dengan memasak masakan yang sangat disukainya. Beliau bangun jam 03.00 untuk memasak dengan segenap rasa menyiapkan masakan tersebut dan berusaha menyelesaikan ketika si anak bangun dari tidurnya. Saat si anak diminta untuk mencicipi masakan ternyata masakannya terlalu asin dan tidak enak dilidahnya. Apakah si anak harus berkata "Wah kasinan bu ga enak...????". Begitu kah? tentu saja kita tidak akan tega berkata demikian. Kita perlu strategi dulu untuk menyampaikan. Keterlaluan sekali kalau si anak langsung menyampaikannya dengan kata-kata demikian dengan maksud jujur. Karena si ibu pasti akan kecewa dan merasa sangat bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak kesayanagannya. Untuk itu kita pasti bilang "Ehm...enak kok bu" Nah...kalo begini namanya apakah jujur????? hahaha......
Trus ada contoh lain:
Suatu misal kita melihat ada seorang teman yang memakai make up aneh...seperti bush on yang ga rata jadi seperti kena tonjok orang. Saat kita dalam suatu ruangan dengan banyak orang apakah kita langsung bilang "Wah baru kena tonjok siapa nih kok pipinya merah gitu?" tentu si teman akan merasa sangat malu yang luar biasa apalagi jika dalam ruangan tersebut ada orang-orang yang tidak begitu menyukainya pasti mereka akan tertawa paling keras....dan itu tentu akan menyakitkan. Bukan berarti kita tidak bisa berbicara jujur tapi coba gigit lidah dulu agar tidak mengutarakan perkataan yang menyinggung, baru setelah tidak ada orang kita berbicara kepada si teman "Mbak/dik/tante/bu....itu bush on nya kelihatannya kurang rata tadi tergesa-gesa ya?" nah itu saya rasa lebih diterima dan si teman akan merasa sangat berterimakasih karena mendapat kritikan yang bersifat membangun, tidak menghina.
Kesimpulannya diary...kita perlu tegas mengungkapkan kejujuran jika itu berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak. Tetapi kita perlu atur strategi dalam berbicara jujur untuk beberapa konteks permasalahan yang sensitif dan berhubungan dengan perasaan. bukan munafik tetapi cari waktu yang tepat aja ok diary....???
Sulit di terapkan tapi bisa kok....^_^