Effrils Diary: CANDIKOLO

Met sore diary....
Masih dalam suasana liburan semester 1 aku ingin berbagi cerita tentang sisi indah langit yang dapat aku nikmati setiap harinya. Tidak perlu pergi ke pantai cukup ambil kursi dan duduk di teras depan rumah. Keindahan itu dapat dinikmati tiap pagi dan sore. Ketika sang mentari mulai terbit dan saat mulai tenggelam. Aku mulai menyadari keindahan tersebut sejak proyek paving depan rumah selesai sehingga jalan akses diperumahan tidak lagi becek oleh air hujan. Setiap sore selalu aku sempatkan sekedar melepaskan segala kepenatan dengan membuka pintu pagar rumah dan disitulah aku dapat menikmati kanvas yang sangat luas dengan goresan goresan sangat indah dari sang pencipta.

Untuk melengkapi cerita akan dikit aku deskripsikan kondisi depan rumahku. Depan rumah merupakan daerah yang terbuka dengan hamparan sawah yang sebagian mulai terbajak. Berdasarkan kondisi tersebut kita akan dengan mudah melayangkan pandangan keseluruh penjuru. Sehingga kita pun akan puas dengan keindahan alam yang tersaji tiap harinya.

Yahc memang untuk saat ini disekitar rumah masih belum banyak perumahan yang dibangun. Sehingga suasana alami maaih bisa dirasakan meskipun dipusat kota. Paling tidak selama 3 tahun ke depan. Karena sebelah timur rumah sudah ada perencanaan pembangunan perumahan yg masih satu regency dgn perumahanku. 200 m depan rumah pun sudah terjual dan kelihatannya juga akan dibuat perumahan. Prediksiku 3 tahun lagi daerahku akan padat dengan penduduk. Sekeras apapun usaha pemerintah penduduk akan terus bertambah tiap tahunnya. Otomatis kebutuhan akan papan atau rumah pasti juga bertambah itu tidak bisa dipungkiri lagi.

Ok kembali ke masalah keindahan langit. Saat sore sebelum magrib saat cuaca cerah maka akan didapatkan pemandangan luar biasa oleh orang jawa di sebut sebagai candikolo. Coba perhatikan gambar yang sudah saya upload maka kalian akan setuju dengan pendapatku tentang ke indahan candikolo. Dan gambar gambar tersebut asli aku take ketika langit memberikan lukisan terbaiknya.