My name

Jumat, 25 Maret 2011

"Surga" baruku

Met pagi diary.....
Hari ini jumat tanggal 25 Maret 2011. Aku sekarang ada di rumah baru yang masih dalam tahap penyelesaian. Rumah tersebut terletak cukup dekat dengan sekolahku. Tujuanku memiliki rumah sendiri adalah agar aku dan suami  bisa belajar untuk lebih mandiri. Tidak bergantung pada orang tua. Karena saat kita masih jadi satu dengan orang tua akan sangat sulit rasanya untuk bisa merasakan hidup mandiri.

Ide rumah sendiri itu sebenarnya tidak ada dalam planningku maupun suami. Karena memngingat kami sama-sama anak terakhir, maka kami diminta untuk tetap tinggal dengan salah satu orang tua. Pada awalnya rumah bapak ibu di Pule lah yang akan kami jadikan rumah tetap kami. Akan tetapi mengingat pekerjaan kami yang berada di t.ggalek kota, maka kami memutuskan untuk sementara ini kami tidak bisa bertempat tinggal di pule. Oleh sebab itu untuk sementara, selama 2 tahun belakangan ini aku tinggal dengan orang tua suamiku .

Selama itu aku sering juga mengamati dan mendengar betapa menariknya cerita dari teman-teman tentang mengurus rumah sendiri entah itu menyewa rumah yang diistilahkan ngontrak atau memang telah berumah sendiri. Melihat hal tersebut akhirnya aku berbicara dengan suami bagaimana jika kami memiliki rumah sendiri. Pada awalnya kami hanya ingin mengontrak 1 sampai 2 tahun...yaahc...maksudnya hanya ingin merasakan bagaimana sih hidup sendiri tersebut??? Sulit juga rasanya meyakinkan kedua belah pihak dari orang tua kami bahwa keinginan kami tersebut murni hanya sekedar ingin belajar untuk hidup mandiri.

Setelah dengan penuh perjuangan maka ijin tersebut turun dari kedua belah pihak orang tua kami. Nah kami pun berkeliling untuk mencari rumah yang dikontrakkan. Bukan hal yang mudah juga karena jujur aku cukup pemilih dalam menentukan rumah yang akan kami kontrak. Yang pertama rumah tersebut harus aman mengingat suami yang bekerja di kota yang berbeda, selain itu rumah tersebut harus bersih jauh dari lingkungan yang jorok, diusahakan dekat dengan jalan raya dan satu hal lagi harus dekat dengan sekolah (untuk menghemat bensin hehehe...) Kriteria yang aku ajukan cukup membuat aku dan suami pusing sendiri mencari kontrakan karena tidak ada yang sesuai dengan kriteria tersebut. Memang ada beberapa rumah yang sesuai dengan keinginanku cuma waw....harganya tidak tanggung-tanggung 7,5 sampai 8 juta per tahun...gilaaa.....

Akhirnya setelah 3 bulan kami dalam proses pencarian dan tidak menemukan titik terang maka orang tua kami menyarankan agar kami membeli rumah sendiri. Waw...ide yang luar bisa ajaib orang tua ku yang selama ini menentang keinginanku untuk berumah sendiri malah memberikan ide demikian.....tapi tetap ada syaratnya sih yaitu : "rumah itu tetap untuk sementara" (hehehe)  Tetapi ijin yang demikian sangat surprise diberikan oleh beliau....ya akhirnya kami lebih semangat untuk hunting informasi perumahan yang ada di Trenggalek. Setelah melalui diskusi panjang, lebar kali tinggi kami sepakat untuk membeli perumahan yang letaknya cukup strategis dekat dengan tempat aku bekerja. Alkhamdulillah puji syukur atas nikmat dan karunia dari Allah SWT.

Yang sangat luar biasa dari rumah baru ku tadi adalah pemandangannya. Meskipun terletak di kota tetapi sekeliling rumah masih berupa sawah yang cukup luas. Jika memandang lurus kedepan rumah maka yang akan ditemukan adalah hamparan sawah yang hijau....sedangkan diseberang sawah ada jalan besar yang sesekali di lalui oleh bis antar kota. Selain itu di jalan tersebut jika sore maupun pagi sering dipergunakan oleh penduduk sekitar sebagai tempat olahraga atau bersantai sekedar melepas penat, itu karena memang udaranyanya yang sangat menyenangkan.

 Jika kita memperjauh pandangan maka kita akan menemukan pegunungan yang hijau dan pegunungan itu berangkai satu dengan yang lain mengelilingi kota Trenggalek. Pemandangan itu akan bertambah indah jika saat senja menjelang. Cahaya merah langit atau jika orang jawa bilang "Candik olo" begitu cantik menghiasi kaki langit. di iringi suara alam seperti jangkrik dan katak serasa dialam bebas padahal kita tetap berada di dalam tengah kota Trenggalek.....bagi yang suka keindahan alam.....tentu tidak akan melewatkan suasana tersebut. Menikamtinya dengan secangkir kopi dan alunan gending-gending jawa...ehm......Terimkasih ya Allah atas "surga" dunia yang Engkau berikan ini.....agar sekiranya hamba tidak akan pernah melupakanMu dan saudara-saudara yang ada disekitar kami.    

(ini hanya sekedar cerita semoga bukan berarti ini dianggap menyombongkan diri...terimakasih ikut membaca ^_^)

1 komentar:

Ainimalia mengatakan...

Subhanallah.. seneng ya... bisa mandiri. aku n suami juga sedang berjuang nich gimana caranya biar bisa mandiri. mengingat kami sama2 anak pertama