My name

Selasa, 09 September 2014

ASIX (Air Susu Ibu Eksklusif) untuk Ameyza


Met pagi diary....
Sambil nunggu si Ameyza tidur, aku mo cerita nih tentang usahaku untuk memberikan ASI Ekslusif yang penuh dengan perjuangan. Mungkin bagi ibu yang bisa ful bersama buah hatinya setiap hari serta produksi ASI melimpah tentu saja pemberian ASIX bukan lah hal yang sulit dan ndak perlu heboh untuk diceritakan. Akan tetapi berbeda dengan diriku.

Seperti yang telah aku ceritakan pada posting sebelumnya bahwa kelahiran anakku secara SC dan maju sekitar 2 minggu dari perkiraan dokter. Setelah melahirkan ASI ku belum juga keluar padahal menurut teori yang aku baca jika bayi sudah dilahirkan otomatis ASI bisa keluar dengan sendirinya. Timbul pertanyaan pada diriku apa gara-gara kelahiran SC tersebut? Ditambah lagi ameyza pada saat itu harus mendapat perawatan terlebih dahulu jadi mungkin bonding aku dengannya belum kuat. Diperah kayak apapun berbagai cara tetap saja ndak keluar. Karena dari awal aku sudah bertekad colustrumku (ASI yang keluar pertama kali) harus diminum Ameyza maka aku meminta suamiku untuk beli pompa di toko peralatan bayi terdekat. Dia beli yang manual merk PIG***. Dengan sekuat apapun aku mempoma belum juga berhasil. Sebenarnya di kedua PD ku sudah sangat sakit dan keras kelihatannya juga sudah banyak ASI di dalamnya cuma belum juga bisa keluar. Dari hasil browsing katanya harus di kompres dengan air hangat, sudah aku lakukan, kemudian oleh tetanggaku saat njenguk di bawakan daun katuk satu plastik katanya suruh makan yang aku makan meski baunya sedikit aneh karena baru pertama kali aku tau dan makan daun tersebut. Alhasil belum juga ASI ku keluar banyak mungkin hanya 0,5 ml itu pun dengan susah payah aku memompanya..sakit pada PD luar biasa rasanya..sampai setiap melihat pompa aku merasa trauma. Tapi dalam hati tidak ikhlas jika Ameyza diberi susu formula. Diambang putus asa yang aku rasakan pada saat itu, perasaan campur aduk melihat pasien sebelah yang dengan lancar ASI nya keluar padahal sama-sama SC kayak aku..kemudian melihat kondisi Ameyza yang cukup memprihatinkan di ruang perawatan membuat aku tiap hari menangis...entah apa itu yang namanya baby bluse yang suka menghinggapi ibu-ibu yang baru melahirkan. Sampai pada akhirnya setelah 4 hari dirawat oleh dokter anak si Ameyza dinyatakan membaik dan boleh pulang, tak terkatakan betapa bahagianya diriku dan benar-benar sujud syukur mendengar pernyataan dokter tersebut. Mungkin rasa bahagia n senang itu berpengaruh pada produksi ASIku saat aku pompa ASI yang keluar cukup banyak kira-kira 10 ml-20 ml padahal sebelumnya tidak pernah sebanyak itu dan aku berikan ke perawat untuk di minumkan Ameyza.

Sesampainya dirumah masih saja ada cobaan dalam tekadku memberikan ASIX pada Ameyza. Saat aku menyusui Ameyza kelihatannya dia kurang puas. Sedikit sedikit terbangun dan minta minum. Beberapa tetangga yang menjenguk ada yang bilang seperti ini "Mungkin ASI nya ndak keluar jadi bayinya nangis terus, apa ndak lebih baik di beri susu formula saja?" yahc pernyataan itu sempat bikin aku down juga. Untunglah suamiku rajin browsing di internet dan membacakannya. Menurut beberapa artikel yang dibacakan suami bahwa kebutuhan susu untuk anak bayi itu di awal kelahiran memang tidak banyak, karena lambungnya masih sebesar kelereng. Trus ditambah lagi ada artikel yang menulis bahwa ASI cenderung lebih mudah diserap oleh usus daripada SUFOR sehingga frekuensi minum bayi cenderung lebih sering daripada bayi yang minum sufor. Mulailah rasa percaya diriku tumbuh kembali apalagi ibuk sama mamah mertua (mamer) mendukung 100% untuk ASIX aku pun jadi lebih tenang dan PD.

Setelah Ameyza usia hampir 1 bulan aku mulai berfikir bagaimana jika aku tinggal bekerja nantinya karena cutiku hanya 3 bulan. Oleh kakak aku di ingatkan supaya melatihnya dengan minum dibotol agar Ameyza nanti  terbiasa minum susu dibotol jika ditinggal kerja. Sebenarnya dulu waktu hamil aku bertekad tidak akan memperkenakan dot pada Ameyza pemberian ASI akan aku lakukan dengan langsung karena pada saat itu aku fikir jarak rumah dan tempat kerja hanya 3 menit. Tapi aku fikir lagi tidak mungkin aku melakukannya secara setiap 2 jam sekali Ameyza minta minum trus sekali minum tidak cukup 1 menit 2 menit kadang sampai 30-60 menit ya mnaa mungkin aku bisa menyusui langsung? masak meninggalkan tugas selama itu? Alternatif lain apakah mungkin di pakaikan sendok ya??tapi kalau memakai sendok iya kalau si embak yang momong telaten? selain itu kalau disendoki ASI banyak yang tumpah kemana-mana. Akhirnya tetap pada alternatif awal pakai DOT.

Membiasakan si Ameyza dengan dot bukanlah hal yang mudah sodara-sodara. Banyak sekali kendala. Pertama rasa traumaku melihat pompa manual membuat aku merajuk pada suami untuk dibelikan pompa yang elektrik. Harganya lumayan waw sekitar 1,7 juta jadi pikir-pikir juga mau beli..tapi Alhamdulillah teman satu kantor suami punya pompa elektrik belum dipakai (dulu dia dapat kado dan berhubung istrinya memilih memberikan sufor jadi pompa tersebut terabaikan) dipakailah oleh saya..secara barang masih baru dan tersegel dengan rapi. ini penampakan pompa tersebut
Dan benar juga memakai pompa tersebut PD tidak lagi terasa sakit rasanya seperti diminum langsung oleh Ameyza. Nah masalah pompa terselesaikan muncul kendala lagi Ameyza tidak mau minum menggunkan dot. Dilatih seperti apapun dia pasti menangis keras dan akhirnya proses pembiasaan tersebut gagal lagi. Menyusulah dia secara langsung kepada emaknya ini. Semakin mendekati hari H masuk kerja mulailah aku merasa panik. Secara Ameyza belum juga mau minum dari botol. Akhirnya setelah mendapat saran dari berbagai teman dot ameyza di ganti dari yang panjang, jadi yang pipih, karena maeyza masih juga belum mau akhirnya ganti yang rubber (lateks). Alhamdulillah si Ameyza mau minum menggunakan dot jenis ini. Itu pun dia mau minum saat hari pertama aku masuk kerja. Satu hari sebelumnya di minumkan meskipun menggunakan dot rubber belum juga mau. Dan keajaiban anak kecil mungkin,  dia tau emaknya mo cari uang lagi jadi dia tidak mau merepotkan si embak yang momong. Pinter kamu anakku...muah...muahc muaaahc...
yang ini Ameyza ngga mau

yang ini juga tidak mau

yang ini baru mau
Untuk menyeteril botol dan pompa sekali lagi dapat rejeki...teman-teman satu kantor suami memberikan kado alat steril botol. Ndak tanggung-tanggung kemarin dapat dua alat. Wih...benar-benar penghematan. Akhirnya aku pilih baby safe 8 in 1. Karena banyak banget fungsinya selain buat steril botol, bisa buat ngangetin susu, ngangetin makanan, rebus telur, bikin perasan jeruk, ada mangkok, penjepit botol sama ada timer nya juga. Kayak gini ini gambarnya
sangat bermanfaat banget untuk steril botol Ameyza

Nah permasalahan belum selesai samapai disini, masih ada permasalahan lagi yaitu jumlah ASI yang dapat aku pompa paling banyak 70 ml. Itu pun juga sudah ngoyo...iri rasanya jika melihat teman-teman yang lain cerita ASI nya bahkan sering di buang karena berlebih...sekali lagi putus asa hampir saja menghampiriku. Tanya kesana kemari katanya tidak ada produk yang bisa terbukti secara signifikan bisa benar-benar memberikan dampak jumlah ASI yang banyak semua itu tergantung pada diri sendiri, kunci utama adalah saat pompa ASI kita harus dalam kondisi senang, rileks dan tidak tertekan. Dari hasil wawancara ngobrol sana sini sama teman-teman iseng aku mencoba salah satu produk pelancar ASI yang namanya booster tea semacam jamu herbal gitu, ya meski kata teman-teman bisa saja itu sugesti tapi ndak ada salahnya nyoba. Secara harganya juga lumayan mahal 1 kaleng harganya 120rb dan 1 kaleng itu untuk 2 minggu. Selain itu agen penjual booster tea tidak ada di kotaku jadi harus dikirim plus biaya pengiriman jadi 130rb lumayan hehe...tapi asal bisa memproduksi ASI lancar semua itu ga masalah. Dan ternyata benar bukannya promosi tapi setelah konsumsi teh tersebut sekali pompa bisa 100-120ml. Alhamdulillah stok ASI iza semakin lama semakin banyak. Aku berusaha disiplin memompa ASI tiap 2 jam sekali jika tidak di minum Ameyza. Misal saat kerja aku pompa 2x. Jam kerjaku mulai jam 07.00 sampai rata-rata jam 13.30 tapi pernah juga sampai jam 15.10. Jam 10.00 saat istirahat pertama pompa kemudian jam 11.45 istirahat kedua pompa lagi. Setiap pompa biasanya 100 ml jadi 2x pompa 200 ml Alhamdulillah...selesai sudah permasalahan semoga nanti bisa eksklusif samapai 2 tahun Amin...
 
Teh booster pelancar ASI
sterilizer baby safe
stok asi ameyza ndak banyak tapi cukuplah

Pompa elektrik kesayangan selalu menemani saat bekerja


Coolerbag cantik "Milky cow" dapat dari olshop
Jadi kesimpulannya diary kalau ingin ASI eksklusif kita perlu beberapa hal yang disiapkan.
  1. Mental jangan pernah tergiur untuk memberikan sufor apapun komentar dari orang-orang disekitar kita
  2. Yakin ASI kita cukup
  3. Hindari stress
  4. Makan makanan yang bergizi terutama sayuran yang direbus seperti daun singkong, daun pepaya (pahit poll tapi demi ASI its ok, daun katuk)
  5. Menikmati hidup menjalani hobby disela-sela ngurus bayi seperti kalau aku tetap ngajar ekskul tari untuk refreshing
  6. yang paling penting adalah berdoa memohon kepada Allah agar produksi ASI selalu diberi kelancaran 
  7. terakhir minum pelancar ASI jika memang diperlukan
Adapun peralatan tempur untuk ASIX Ameyza berhubung emaknya kerja yang perlu di siapkan:
  1. pompa ASI (bagi yang ASI nya banyak ga perlu cukup pakai tangan saja)
  2. botol kaca penyimpan ASI ukuran 100 ml
  3.  Coolerbag, hal ini memudahkan menyimpan ASI setelah di pompa agar tidak bolak-balik nganter ASI kerumah ya meskipun jarak rumah dengan sekolah dekat sih..cuman kasihan orang yang saya mintai tolong ngantar kalau harus bolak balik ke rumah.Coolerbag ini dapat menyimpan dingin sampai 16 jam.
  4. Label, untuk melabeli botol susu setelah di pompa jangan lupa ditulis tanggal dan jam memompanya
  5. bolpoint untuk menulisi label
  6. Tissu mulai tissu kering sampai tissu basah untuk membersihkan ASI yang kadang tercecer
  7. Frezeer, usahakan freezer kulkas rumah kosong biar muat botol banyak
  8. botol dot 
ASI untuk Ameyza
Ameyza lagi minum ASIP
 Dah selesailah cerita kali ini...lain waktu kalau Ameyza udah MPASI aku ceritakan lagi. Terimakasih sudah membaca posting di atas...semoga menginspirasi para calon ibu atau para ibu menyusui lainnya. Bagi teman-teman yang terpaksa tidak bisa memberikan ASIX karena banyak hal tetap aku respect karena menjadi seorang ibu yang baik tidak hanya dibatasi bisa memerikan ASI secara ekslusif saja. Tapi masih banyak hal lain yang tetap bisa menjadikan seseorang menjadi ibu sejati untuk buah hatinya...

2 komentar:

Andika D. S. mengatakan...

Wah.... bu guru masih sempat juga nulis beginian. Semoga juniornya sehat dan jadi anak sholehah. Aamiin.

Unknown mengatakan...

iya pak sambil nunggu Ameyza tidur tadi hehe amin makasih